Gagal Capai Target PON XX, Tokoh Olahraga Evaluasi KONI Sumbar

Padang-Target yang diusung KONI Sumbar meraih 16 medali emas gagal total di PON XX Papua. Tokoh-tokoh olahraga lakuan evaluasi kinerja Ketua KONI Agus Suardi. Jika dinilai tak mampu lengserkan saja.

Tokoh inisiator tim evaluasi, Wahyu Iramana Putera tak ingin olahraga Sumbar rusak oleh orang yang tidak punya kemampuan. Kalau target tak tercapai ketua KONI harus mundur. Jangan bertahan dengan segudang alasan. Soal pandemi covid-19, semua provinsi kena dampaknya. “ Persoalan pandemi bukan alasan. Singkatnya waktu persiapan atlet adalah kambing hitam yang dibuat-buat,” ujar tokoh olahraga Sumbar itu, Senin (19/10/21).

Kontingen Sumbar pada PON XX Papua meraih 8 medali emas, 12 perak dan 18 perunggu berada urutan 15 bersama dengan Jogyakarta. Sedangkan pada PON Jabar, kotingen Tuah Sakato bercokol diurutan 11 dengan jumlah 14 medali emas.

Tidak tercapainya target di Papua, membuat geram tokoh-tokoh olahraga di tanah Minang. Fauzi Bahar selaku ketua IPSI Sumbar, naik darah melihat kondisi tersebut. Kegagalan ini tidak bisa dimaafkan, karena mempermalukan nama Sumatera Barat.”Saya sudah siapkan mosi tidak percaya kepada Agus Suardi. Dia tidak mampu menjabat ketua KONI dan harus mundur,” tegas mantan Walikota Padang.

Mantan pesilat itu mendapat laporan dari manajer cabor Pencak Silat, Rahmat Watira dan pelatih Irmai Hendri Tanjung. Bagaimana perlakuan tidak menyenangkan pengurus KONI Sumbar tgerhadap tim silat jadi catatan tersendiri.” Saya bangga dengan perjuangan atlet silat meski tidak diberi motivasi pengurus KONI. Tapi sukses meraih medali emas dan perungu,” kata Fauzi Bahar Walikota Padang dua priode itu.

Nasib serupa juga dialami sejumlah cabang olahraga di PON XX Papua, rata-rata mereka meratapi perilaku induk organisasi olahraga Sumbar. Atlet bagaikan anak ayam kehilangan induk. Untunglah, mereka punya ketua cabor yang bertanggungjawab dan melindunginya.

Berdasarkan itulah, tokoh-tokoh serentak meggelar evaluasi. Wahyu selaku inisiator sudah mempersiapkan lokasi untuk pertemuan. Bahkan, Prof. DR. Syahrial Bakhtiar mendukung dan menyatakan hadir pada pertemuan tersebut.”Saya sangat mendukung secepatnya dilakukan evaluasi. Tujuan kita demi menyelamatkan olahraga Sumbar ke depan,” ujarnya ketika dihubungi.

Prof. Syahrial Bakhtiar tak kalah berangnya kepada pengurus KONI Sumbar, sebab, sejak keberangkatan atlet, sampai pulangnya terlantar di bandara tak satu pun orang KONI yang prihatin.” Evaluasi ini tidak bisa ditunda lagi. Kita harus cari penggantinya yang punya SDM dan kompetensi soal manajerial organisasi,” jelas Ketua Ikatan Sarjana Olahraga Indonesia (ISORI) Pusat itu.

Wahyu juga mengundang Ketua Forum cabor, Togi P Tobing dan mantan ketua KONI Sumbar, Syaiful. Mereka menyatakan mendukung evaluasi yang digelar tersebut. Syaiful selaku ketua yang disingkirkan menjelang PON XX Papua akan membeberkan tentang anggaran KONI senilai Rp 20 M. Sebab, anggaran sebanyak itu cukup buat persiapan dan keberangkatan atlet.”Sebelum saya disingkirkan anggaran tersebut sudah hitung semuanya dan cukup buat atlet teramasuk bonus spontan Rp 50 juta,” jelasnya.

Menurut Wahyu, semua persoalan akan dibahas dalam evaluasi. Seandainya nanti ada perkembangan ke arah yang lain terserah.” Kita tunggu hasil evaluasi dan berkembang kemana, lihat saja nanti,” ujar mantan Wakil Ketua DPRD Padang itu. (almadi)