DPP Nasdem Rekomendasikan Hendrajoni, Anggota Dewan Pakar Bakri Maulana Kecewa

Padang — Anggota Dewan Pakar DPW Partai Nasional Demokrat (NasDem) Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), Bakri Maulana mengaku kecewa dengan prosedur penjaringan dan seleksi yang dilakukan Partai NasDem terhadap Bakal Calon Bupati (Bacalon) Bupati Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel).

Pasalnya, DPP Partai NasDem merekomendasikan satu nama Calon Bupati Pessel, Hendrajoni yang tanpa melalui proses penjaringan dan seleksi berdasarkan prosedur dan mekanisme partai.

Kekecewaan Bakri bukan tanpa alasan. Dirinya sudah mempersiapkan diri jauh-jauh hari untuk proses pilkada di Kabupaten Pessel ini. Bakri mengaku telah melakukan sosialisasi ke tengah masyarakat lebih kurang dua tahun. “Ini bukti tanda keseriusan saya maju sebagai Calon Bupati Pessel,” terang Direktur PT Platinum Nuswantara Makmur periode 2018-2023 itu.

Pria yang pernah menjadi Sekretaris Tim Sukses Pilgub Tahun 2008 untuk Kabupaten Bogor, Pasangan Calon Gubernur Ahmad Heryawan dan Calon Wakil Gubernur Dede Yusuf itu mengatakan, dalam proses rekuitmen penjaringan dan seleksi Balon Kepala Daerah, masing-masing partai politik memiliki prosedural.

Di Partai NasDem, dirinya mengikuti prosedur partai tersebut. Wakil Ketua Umum Forum Komunikasi Perantau (FKP) Pessel itu telah mendaftar sebagai Balon Bupati Pessel. Ada 17 Balon Bupati Pessel yang mendaftar bersama dirinya di Partai NasDem.

Dari jumlah yang terdaftar itu, dilakukan penjaringan dan seleksi, sehingga mengerucut menjadi 12 orang. Untuk proses seleksinya, prosedurnya adalah para kandidat dilakukan assesmen dan disurvey. Berdasarkan hasil assemen dan survey itulah maka dikeluarkan rekomendasi dari DPP Partai NasDem.

“Ternyata tahapan itu belum dilakukan, baik survey dan assement. Tahu-tahu sudah keluar saja rekomendasi kepada seseorang,” ungkap Pria yang menyelesaikan pendidikan S2, Magister Management Pembangunan Daerah IPB Bogor itu.

Karena tidak melalui prosedur tersebut, dirinya bersama balon yang yang telah mendaftar lainnya merasa kecewa. Pasalnya, para kandidat ini sudah membayar untuk lakukan survey. Tapi survey belum dilaksanakan, karena jadwalnya Juni ini.

“Lebih fair harusnya menunggu hasil survey sesuai prosedur. Partai politik ini sudah ada prosedur yang dibuat sendiri tetapi tidak dilakukan. Jika dilakukan maka tidak ada persoalan, pasti semuanya menerima. Tidak ada yang mempertanyakan. Ini yang menjadi suatu perasaan hati saya yang saya ungkapkan,” keluhnya.

Bakri juga menambahkan, kalau seperti ini dan jika partai lain juga berbuat seperti ini, maka kacau sudah aturan sistem demokrasi dalam rekuitmen partai ini.

Bakri mengakui, terkait kekecewaannya tersebut dirinya sudah mengkonfirmasi langsung ke Ketua DPW Partai NasDem Provinsi Sumbar Fadly Amran. Hasilnya Ketua DPW Partai NasDem Sumbar juga tidak bisa berbuat apa-apa, kerena memang yang memutuskan DPP Partai NasDem pusat.

“Ketua DPW NasDem Sumbar tidak bisa berbuat apa-apa. Ada tiga daerah yang dikeluarkan rekomendasi dari DPP Partai NasDem, yakni Calon Kepala Daerah untuk Kota Padang, Fadly Amran, Kabupaten Pessel, Hendrajoni dan Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra,” ungkapnya.

Meski kecewa, namun Bakri menegaskan, dirinya tetap menerima keputusan DPP Partai NasDem. “Karena keputusan pusat kita menerima, tidak mau ribut-ribut, meski kecewa. Kalau mau ribut-ribut buat apa? kita terima saja. Ke depan harus profesional, jangan sampai jadi preseden buruk,” ungkapnya.

Kini yang bisa dilakukan Bakri hanya menunggu proses penjaringan dan seleksi di partai lain, Karena, selain mendaftar di Partai NasDem, dirinya juga mendaftar di Partai Gerindra, Demokrat dan PPP untuk Balon Bupati Pessel. “Sekarang menunggu proses penjaringan di partai lain, yakni Partai Gerindra, PKB dan Demokrat. (mardi)