Padang-Rolla Nasution petinju puteri Sumbar kebingungan, uang tabungannya ludes buat biaya latihan. Begitu pula pelatih Angkat Berat, Nanda Telambanua bonus yang dia dapat tidak bersisa lagi, semuanya habis untuk beli asupan gizi atletnya.
Itulah kondisi atlet Sumbar yang dipersiapkan menuju Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua tahun 2021. Mereka ditargetkan berprestasi tinggi tapi tak diperhatikan kehidupannya. Siapakah yang bertanggungjawab masalah ini, KONI atau Dispora?
Petinju puteri andalan Sumbar itu, wajar mengeluh dengan kondisi sekarang. Dia belum berkerja buat menambah asupan gizi selama latihan. Harapannya satu, uang bulanan yang diberikan KONI Sumbar.
“Saya sangat mengharapkan sekali dana bulanan KONI itu buat menambah gizi latihan. Bukan saya saja tapi semua atlet pasti mengharapkan dana tersebut,” ujarnya, Selasa (9/3/2021).
Rolla yang sukes meraih medali emas pada Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) Bengkulu 2019 lalu, ditargetkan meraih medali emas buat kontingen Tuah Sakato pada PON XX Papua. Namun dengan kondisi macam ini apakah tuntutan tersebut pantas diberikan padanya?. Atlet dibiarkan terlantar tanpa gizi yang memadai.
Nanda Telambanua mengecam keras prilaku buruk yang diperlihatkan petinggi olahraga Sumbar. Menurutnya, ini ada semacam konspirasi guna menjatuhkan olahraga Ranah Minang yang dipimpin Ketua KONI Syaiful.”Janganlah korban atlet, kasihanilah kami yang sudah mati-matian berjuang meraih tiket PON,” ucap mantan juara dunia angkat berat itu.
Atlet legenda nasional itu berharap, kepada Dispora Sumbar agar kasihan terhadap atlet. Karena mereka ikhlas mengharumkan nama daerahnya.”Saya melihat selama ini aliran dana buat atlet dari Dispora diberikan ke KONI, kemudian baru dibagikan kepada yang berhak,” ucapnya.
Anggaran buat KONI Sumbar sangat kecil tidak mencukupi sampai berangkat PON Papua, sebelumnya KONI telah menganggarkan sebesar Rp 45 miliar. Namun, tanpa diberitahu Dispora langsung main potong saja, akhirnya menjadi Rp 20 miliar.”Dana sebesar itu mana cukup hingga berangkat ke Papua,” jelas Syaiful, Ketua KONI Sumbar.
Disinggung belum cairnya dana Rp 20 miliar buat persiapan atlet, menurut Syaiful dia sudah dapat informasi dana itu sudah berada di kas Dispora Sumbar.”Jadi kita sifatnya menunggu kapan diberikan ke KONI,” katanya.
Ketika dikonfirmasikan ke Bustavidia selaku Kadispora Sumbar. Dia menjelaskan, dana KONI sebesar Rp 20 miliar masih berada di Badan keuangan daerah. Namun, untuk mencairkan tidak gampang harus ada beberapa mekanisme yang dilalui. Pertama RAB harus disetujui dan dievaluasi oleh tim dulu. “ Tim akan menilai wajar atau tidak wajar satuan nya. Setelah itu baru bisa dicairkan, ucap Bustavidia yang sedang dirawat di rumah sakit.
Kadispora tersebut tidak dapat bicara banyak karena masih dalam perawatan, dia minta agar konfirmasi kepada Rasydi Sumetry Kabid olahraga Dispora. Ketika dihubungi Hpnya tidak diangkat. (almadi)