Padang – Kolam renang Taratai Komplek Gor H.Agus Salim Padang membutuhkan bantuan pendanaan untuk rehabilitasi kolam, agar lebih representatif dimanfaatkan oleh pengunjung kolam tersebut.
Pasca gempa bumi yang melanda Kota Padang pada 2009 lampau, pipa bawah tanah kolam renang tersebut sudah banyak yang patah, sehingga perlu perbaikan menyeluruh, agar kolam renang dapat berfungsi sebagaimana mestinya.
“Saat ini memang kondisi Kolam Renang Taratai kurang maksimal. Karena pipa bawah tanah banyak yang rusak. Fungsi pipa tersebut adalah untuk membuang air kolam renang,”ucap Kepala UPTD Gor H.Agus Salim Mulyadi kepada wartawan.
Selain itu juga dijelaskan Mulyadi, mesin pompa untuk membuang air kolam renang juga dalam kondisi kurang bagus. Mesin acapkali rusak, hingga mau tak mau terpaksa petugas kolam mengakali, agar air kolam tetap steril.
Selama kolam mengalami kerusakan, petugas terpaksa mengakali dengan memberi semacam obat dan kaporit untuk membunuh kuman dan kotoran yang ada dalam kolam. Setelah kotoran mengendap, maka petugas langsung memvakum kolam tersebut agar kembali bersih.
“Alhamdulillah air kolam tetap steril. Karena dari ujicoba UPT Laboratorium Lingkungan Hidup Pemko Padang, air kolam renang masih layak dipakai,”Ucap Mulyadi.
Lebih lanjut Mahyeldi mengungkapkan, selain UPT Laboratorium Lingkungan Hidup, Labor Dinas Kesehatan Kota Padang, maupun mahasiswa yang melakukan penelitian di Kolam Teratai juga sudah mengetes tingkat kelayakan kolam ini, dengan hasil tidak ada masalah.
Hal ini juga dibuktikan dengan tidak adanya pengunjung yang komplain usai melakukan aktifitas berenang di Kolam Taratai. Bahkan atlet renang dari berbagai klub renang Kota Padang yang setiap harinya latihan di Kolam Taratai juga tak pernah mengalami kendala.
Ia mengestimasi, dana yang dibutuhkan untuk perbaikan kolam secara keseluruhan mencapai Rp 6 miliar. Karena untuk memperbaiki pipa bawah tanah, kolam harus dibongkar terlebih dahulu. Disamping itu juga waktu perbaikan kolam membutuhkan 4-5 bulan.