Padang – Atlet atletik Sumatera Barat dalam beberapa tahun belakangan selalu menjadi kebanggaan Tuah Sakato. Berbagai prestasi diukir cabor tersebut dalam berbagai iven kejuaraan, baik berskala nasional maupun internasional.
Sebagai contoh prestasi di ajang nasional, pada PON Remaja I Surabaya 2014 dan Popnas tahun 2015 Bandung, atletik mampu menjadi juara umum. Prestasi atletik juga berlanjut ketika di Porwil Bangka Belitung 2015 juga berhasil menjadi juara umum, serta pada PON 2016 Jabar berhasil meraup 2 medali emas.
Di ajang internasional pun juga berhasil diukir cabor dimaksud atas nama Yaspi Bobi dan Lusiana Satriani pada kategori senior, serta Aprilia Kartina dan M Havis di kategori yunior.
Teranyar, Yaspi Bobi mencatatkan prestasi di Sea Games 2017 dengan meraih medali perak. Aprilia Kartina berhasil menjadi jawara Asia yunior dan M Havis jawara di Asia Tenggara.
Prestasi yang diraih dalam beberapa tahun silam tentu bakal sulit terulang kembali apabila Pengprov PASI berleha leha dalam mengurus atlet. Karena tantangan kedepan semakin berat.
“Kita tidak pernah jumawa atas prestasi yang telah diraih sebelumnya, karena kita tahu mempertahankan prestasi lebih sulit daripada meraihnya,” kata Ketua Pengprov PASI Sumbar Sengaja Budi Syukur dalam diskusi olahraga bersama Aliansi Jurnalis Olahraga (AJO) Sumbar di Axana Hotel Padang Rabu (31/1)
Budi Syukur juga menyampaikan, PASI Sumbar terus berusaha untuk mempertahankan performa atlet senior sekaligus memikirkan regenerasi atlet, agar terus menghasilkan prestasi.
Generasi Yaspi Bobi bakal memasuki usia emas pada PON XX Papua mendatang terus digenjot untuk bisa mempertahankan prestasi yang didapat pada PON XIV Jabar.
Generasi Wahyudi dan Bakti Ladia Mukhtar yang bersinar di PON Remaja dan POPNAS mulai menunjukkan jati diri untuk kategori senior. Bahkan di generasi ini muncul atlet potensial dari nomor dasa lomba, atas nama Fama. Pada Kejurnas atletik baru baru ini berhasil meraih medali emas.
Sementara generasi yang mulai habis di jarak pendek atau kategori speed digeser ke kategori non speed atau lari jarak menengah dan lari marathon. Hasilnya atlet jarak marathon seperti Hamdan Sayuti dan beberapa atlet lainnya bersinar di kategori ini.
“Dengan strategi yang pengurus lakukan, kita menargetkan pada PON XX mendatang minimal mempertahankan prestasi yang dirah pada PON sebelumnya, yakni meraih dua medali emas. Mudah mudahan saja usaha kita bisa membuahkan hasil,” pungkas Budi. (Ridho)