Padang-Effendi menyatakan untuk sementara membubarkan sasana tinju Garuda Sakti Boxing Camp, Telkom Padang . Dia merasa kecewa karena dikhianati kawan seiring, pada Muskot Pertina Padang beberapa hari lalu.
Ungkapan itu dia sampaikan menjelang pergi umroh menuju kota Mekkah di Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Dia kecewa, dikhianati kawan selama ini dipercaya. Soal hasil pemilihan katanya tidak ada masalah, siapa yang terpilih jadi ketua Pertina Padang adalah figur terbaik.
“ Saya ucapkan selamat buat adik walikota Padang, Morydean yang terpilih sebagai ketua Pertina Padang. Semoga sukses menjalankan amanah pemilik sasana,” ujar Effendi, Jumat (24/3/2023).
Bubarnya sasana Garuda Sakti ini kerugian bagi olahraga adu jotos Sumbar. Sebab, sasana yang berdiri sejak tahun 70-an itu telah banyak melahirkan atlet tinju amatir dan profesional di tanah air. Inilah bentuk klimak kekecewaan seorang Effendi terhadap pelaksanaan Muskot Pertina Padang.
Selain itu, Effendi memperlihatkan kecewanya dengan mundur sebagai wakil ketua I Pertina Sumbar menjelang Muskot. Dia langsung menyerahkan surat lengsernya kepada Togi P Tobing sebagai karibnya selama ini.”Buat apa saya di Pertina Sumbar kalau hanya sekedar jadi mentimun bungkuk. Masuk karung ada tapi tidak dihitung,” ucapnya.
Sedangkan Ketua Pertina Sumbar, Togi P Tobing ketika dikonfirmasikan kaget juga dengan mundur sahabatnya itu. Kata Togi, janganlah dirusak persahabatan gara-gara masalah kecil.”Kalau dia mundur itu haknya, tapi jangan sampai putus pula hubungan persaudaraan,” ucap Togi Tobing ketua Pertina Sumbar tiga priode.
Sehari usai Muskot Pertina Padang, Effendi langsung memberi tahu kalau dia segera membubarkan sasana Garuda Sakti. Alasannya, dia fokus pada ibadah umroh.” Setelah umroh nanti saya pikirkan lagi kelanjutan sasana Garuda Sakti,” sebutnya.
Mantan petinju Sumbar itu, selama pelaksanaan Muskot merasa dikerjain kawan-kawanya. Ada empat sasana yang menyatakan mendukung dengan memberikan surat pakai materai. Saat pemilihan rupanya satu yang punya komitmen.
“ Mereka yang tidak memilih saya hanya mengucapkan maaf dan basa-basi busuk. Bagi saya tidak ada masalah mereka gituin, artinya kan sudah tahu siapa yang kawan dan lawan,” sebutnya.
Namun Effendi menyayangkan sikap sahabatnya Togi, dia terang-terangan ikut mendukung salah satu calon. Padahal dalam Muskot tersebut Togi kapasitasnya sebagai Ketua Pertina Sumbar.
“Itu yang saya sayangkan, dia ikut sebagai pimpinan sidang seharusnya Togi sebagai Ketua Pertina Sumbar, hanya membuka Muskot dan langsung meninggalkan tempat Muskot. Malah dia yang mengawal Muskot sampai tuntas,”ujar Effendi.
Selain itu, sasana ghaib Universitas Negeri Padang (UNP) Boxing Camp yang jelas-jelas ada surat dari pihak Wakil Dekan FIK UNP menyatakan kampus tersebut tidak pernah berdiri sasana tinju. Tapi kenyataan tetap ikut ambil bagian dalam Muskot.” Anehnya Togi diam saja dan membiarkan AD/ART dilanggar,” ucapnya. (almadi)