Sumbar  

Diikuti 86 Peserta, BKKBN Sumbar Gelar Pertemuan Penguatan Kapasitas Pengelolaan Tim Teknis Satgas

PADANG- Perwakilan BKKBN Sumbar mengelar pertemuan penguatan kapasitas pengelolaan tim teknis Satgas dalam rangka percepatan penurunan stunting tingkat Sumatera Barat, Selasa (5/12/2023).

Kegiatan yang diikuti 86 peserta dari Kabupaten dan kota se-Sumbar tersebut dibuka Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar diwakili Drs Marda Yendri Ketua Tim Pokja Lini Lapangan BKKBN Sumbar.
Dalam sambutanya Marda Yendri menekankan pentingnya pendampingan terhadap ibu hamil untuk pencegahan kasus stunting, apalagi terhadap pasangan muda tentu peran kader, PKB sangat diperlukan agar anak yang dilahirkan tidak stunting.
“Tindakan yang relatif ampuh dilakukan untuk mencegah pada anak adalah selalu memenuhi gizi sejak masa kehamilan, peran PKB dan kaderlah menyarankan agar ibu hamil selalu mengonsumsi makanan sehat dan bergizi, ” katanya.
Sementara Ketua Panitia dalam laporannya mengatakan,  tujuan dari kegiatan ini mengevaluasi dan memperkuat kinerja Tim Pendamping Keluarga (TPK)   sebagai upaya optimalisasi capaian program percepatan penurunan stunting Provinsi Sumatera Barat Tahun 2024.
Dia menambahkan, peserta pertemuan ini terdiri dari Fasilitator TPK dari Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kabupaten/Kota sebanyak 19 orang, Fasilitator TPK dari Ketua TP-PKK Kabupaten/Kota sebanyak 19 orang, Fasilitator TPK dari Ketua IPeKB Kabupaten/Kota sebanyak 19 orang, Satgas Stunting Provinsi Sumatera Barat dan Technical Assistant Kabupaten/Kota sebanyak 19 orang dan Tim Perwakilan BKKBN Provinsi Sumatera Barat sebanyak 10 orang, sehingga total peserta keseluruhan adalah 86 orang.
Materi yang akan disampaikan tentang
“Gambaran capaian indikator percepatan penurunan stunting per November 2023” oleh Firdan Grita Sukma KPM Satgas Stunting provinsi Sumatera Barat.
“Alur Pendampingan Keluarga Berisiko Stunting dan Calon Pengantin oleh Tim Pendamping Keluarga” oleh Ibu dr. Mila Yusnita dari Ditlilap BKKBN Pusat. ”Strategi Optimalisasi Pendampingan Keluarga oleh Tim Pendamping Keluarga (TPK) menjadi sebuah rujukan kebijakan tingkat daerah (Skema Bottom Up)” oleh Prof. Dr. dr. Masrul, M. Sc, Sp. GK.
Sementara ”Strategi Implementasi Kebijakan Publik yang tepat dalam rangka intervensi konvergensi Percepatan Penurunan Stunting” oleh Prof. Aldri Frinaldi, SH, M. Hum, Ph.D
“Pertemuan ini di moderatori   Prof. Dr. Indang Dewata, M. Si, tutupnya. (Naldi)