Padang-Nasib Semen Padang FC (SPFC) mengikuti kompetisi liga 2 tahun ini belum jelas. Meski sudah lakukan renovasi stadion H. Agus Salim, Padang namun, tak ada keringanan sedikitpun. Bahkan, izin menggunakan stadion belum keluar.
Banyak yang mengusulkan sebaiknya SPFC cari tempat lain, biarkan saja stadion tersebut jadi sepi dan tempat jin buang anak. Karena melihat kesombangan pihak Pemerintah Provinsi Sumbar, seolah-olah stadion warisan MTQ Nasional tahun 1981 ini yang terbaik di jagad raya.
Pihak SPFC setiap musim kompetisi selalu kena “palak” guna memperbaiki stadion Agus Salim. Sedangkan biaya yang dikeluarkan cukup wah jumlahnya Miliaran Rupiah. Begitu kompetisi usai, stadion itu kembali dirusak dengan berbagai macam kegiatan seperti konser musik dan kegiatan lainnya.
Menurut Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumatera Barat tidak ada istilah keringanan mengenai biaya sewa stadion, walau pun pihak manajeman SPFFC telah memperbaiki fasilitas. Sebab, kata Kadispora Sumbar, Dedi Diantolani, setiap yang menggunakan stadion tetap dipungut retribusinya karena sudah diatur oleh Peraturan darerah (Perda).
“Apalagi SPFC tim sepakbola profesional bukan binaan Pemprov Sumbar. Sedangkan biaya perbaikan yang dilakukan tidak dapat diubah dalam bentuk biaya sewa,” ujar Dedi, (27/7).
Sedangkan, retribusi Stadion Haji Agus Salim diatur dalam Pergub Nomor 8 tahun 2021. Untuk lapangan sepak bola Liga 1 dikenakan tarif Rp15 juta per kegiatan dalam sehari, sementara untuk Liga 2 dikenakan tarif Rp10 juta per kegiatan dalam sehari.
Untuk Liga 3 dibagi dalam tiga kategori untuk Liga 3 nasional Rp7,5 juta per hari dan kegiatan, Liga 3 regional Rp5 juta dan pertandingan umum Rp3 juta per kegiatan dalam sehari.
Dispora sebagai pengelola, dibebani target pendapatan daerah untuk menggerakkan roda pembangunan. “Kami jelas ada target pendapatan daerah dan aturan juga mengharuskan adanya retribusi penggunaan stadion,” sebutnya.
Beberapa hari lalu, manajemen SPFC mendatangi gubernur untuk meminta GHAS sebagai kandang selama kompetisi liga 2. Kata Kadispora, “kami tidak meminta Semen Padang FC untuk memakai stadion ini, tapi mereka yang datang meminta menggunakan stadion dan melakukan perbaikan sesuai standar kompetisi,” ujarnya.
CEO Semen Padang FC Win Bernadino mengaku sudah mengalokasikan anggaran Rp1 miliar lebih untuk memperbaiki stadion itu agar layak menggelar pertandingan Liga 2. Di antara yang diperbaiki adalah rumput stadion, lampu stadion, ruang ganti pemain, dan bench pemain. Semen Padang memperbaiki lapangan mulai 4 Juli 2022 dan akan digunakan untuk uji coba perdana Rabu.
Win berharap Pemprov menghilangkan biaya sewa stadion sebagai kompensasi perbaikan.
“Kita berharap Pemprov Sumbar dapat berkomunikasi dengan baik dengan kita terkait hal ini dan yang harus kita kejar saat ini adalah perbaikan sesuai dengan syarat stadion Liga 2,” kata Win.
Tim SPFC akhirnya gagal mencoba Stadion Haji Agus Salim untuk laga uji coba, Rabu 27 Juli 2022 kemarin. Pasalnya, pengelola tidak memberikan izin.” “Karena tidak ada balasan dari pengelola terpaksa terpaksa kami pindahkan di lapangan latihan Semen Padang FC, “ jelas manajer tim Win Bernadino.
Sedangkan Pertandingan uji coba dengan dua tim Nalayan FC dan PPLP Sumbar menjadi pertandingan atau latihan perdana usai Idul Adha. (almadi)