Dana KONI Sumbar Rp 17 M, Pegawainya Empat Bulan Tidak Gajian

Padang-Sebanyak 18 orang pegawai KONI Sumbar belum menerima gajinya sejak bulan Januari 2023 sampai April 2023. Bagaimana cara mereka hidup.

Dampak kisruh yang terjadi dikepengurusan KONI Sumbar banyak jadi korban, tidak saja atlet dan pelatih termasuk pegawai Sekretariatnya. Mereka yang sehari-hari menyandarkan hidup kerja di Sekretariat KONI diuji benar mentalnya. Bagi yang kuat tetap bertahan dengan berbagai cara.

Ujian terberat adalah saat sekarang, dimana menjelang lebaran Idul Fitri mereka masih menghitung hari, sedangkan haknya tidak jelas kapan diterima. Mereka tak lagi berfikir buat beli baju atau kue lebaran. Bayar zakat fitrah saja terlalu berat bagi mereka.

Mereka terlalu kuat, dibandingkan yang pura-pura bawa becak dan duduk di pinggir jalan utama kota Padang. Biarlah kerja banting tulang, meski hanya jadi kuli angkat di Pasarraya atau sebagai tenaga kebersihan di salah satu kantor pemerintah.

“Saya ikut orang tua sebagai tenaga kebersihan di salah satu kantor pemerintah. Kalau makan terpaksa hutang dulu di warung,” ujar salah seorang karyawan KONI Sumbar yang takut namanya ditulis.

Dia menjelaskan gajinya di KONI Rp 2,7 juta, sejak bulan Januari 2023 sampai sekarang belum dibayar. Sedangkan tahun lalu lancar-lancar saja tidak ada masalah.” Ada teman yang kerja jadi kuli angkat di Pasarraya untuk memenuhi kebutuhan hidup,” sebutnya.

Kemana mau mengadu? Itulah ucapannya. Ibarat Ayam mereka kehilangan induk. Mengadu sama Ketua KONI batang hidung saja tak tampak, mengadu pula ke Kadispora, emang pegawai pemerintah. Kalau bersikeras mereka takut pula kena pecat sema pengurus KONI.

Ketika dikonfirmasikan kepada Ketua KONI Sumbar, Roni Pahlawan tampak sekali mengelak dengan cara tidak mau angkat telponnya. Padahal, adalah tanggungjawabnya sebagai pengurus.

Kadispora Sumbar, Meifrison dan Kabid Olahraga Prestasi Tasliatul Fuadi ketika ditemui di kantornya, menjelaskan, KONI Sumbar punya anggaran sebesar Rp 17 Miliar, tapi tidak bisa diambil karena ada masalah hukum dan kepengurusannya belum dilantik.

”Beberapa hari lalu pengurus KONI mengirim surat ke saya masalah gaji pegawainya. Harusnya mereka bertanggungjawablah dengan cara menggunakan uangnya dulu. Nanti kalau tidak ada masalah kan bisa dicairkan dananya,” jelas Meifrison didamping Tasliatul Fuadi. (almadi)