Sekitar 500 meter panjangnya lahan perkebunan dan pertanian masyarakat dipinggiran sungai menjadi longsor , dalam dekat ini Junaidi Camat Air Pura akan berkoordinasi dengan Walinagari Inderapura Timur untuk memanggil Gusti Erlina selaku pimpinan CV Mutia Anugerah karena diduga penyebab dari petaka tersebut .
Penambangan bahan material galian C dipanjang aliran Sungai Batang Inderapura , tepatnya di Nagari Tigo Sepakat Inderapura Kec. Pancung Soal disinyalir berdampak buruk terhadap lahan perkebunan dan pertanian masyarakat di Nagari Inderapura Timur Kec. Air Pura Kabupaten Pesisir Selatan.
Diperkirakan 20 meter telah terjadi pergeseran Sungai Batang Inderapura dari jalur sebelumnya , jika persoalan ini dibiarkan berlarut-larut maka kerugian besar akan dialami oleh masyarakat Nagari Inderapura Timur , demikian Pantauan serta informasi yang berhasil dihimpun Sumbar Post ketika melakukan peninjauan ke lokasi bersama Camat Air Pura dan Pj Walinagari Inderapura Timur , Kamis (06/04 ) .
Menyangkut persoalan tersebut , Junaidi Camat Air Pura kepada Sumbar Post saat itu mengatakan akan memanggil pemilik izin quary supaya lebih tahu dulu , dimana letak titik koordinat yang pasti. ” Kita akan panggil pemilik izin quary dulu supaya kita lebih tahu dulu dimana letak titik koordinat yang pasti “, ungkap Junaidi .
Kemudian kalau kita lihat tadi dilokasi quary , sudah banyak tanah masyarakat yang longsor akibat penyambilan material diquary , untuk itu kita atas nama Pemerintah Kecamatan , Walinagari dan Pemilik Quary akan melihat kembali bagaimana menyingkapi permasalahan tersebut secepat mungkin . Kalau persoalan ini dibiarkan berlarut-larut maka berkemungkinan batang air berubah arah , sekitarnya tidak ada dilakukan antisipasi dari pemerintah Nagari dan Kecamatan air sungai akan merusak lahan cetak sawah baru Nagari Inderapura Timur , tandasnya .
Di tempat yang terpisah , Gusti Erlina pimpinan CV. Mutia Anugerah selaku pemilik quary di Nagari Tiga Sepakat Inderapura Kec.Pancang Soal belum lama ini saat ditemui beberapa awak media hingga berita diturunkan sangat sulit untuk dihubungi . (Anto)