PADANG – Setelah dilepas Dirut Semen Padang Yosviandri sejak Selasa, 2 Oktober 2018, Tim Reaksi Cepat (TRC) Semen Padang harus menempuh perjalanan berliku untuk menjalankan misi kemanusian di lokasi bencana gempa dan tsunami yang terjadi di Palu dan Donggala.
Berangkat dari Padang melalaui Bandara Internasional Minangkabau (BIM) menuju Jakarta untuk transit ke Makassar pada Rabu, 3 Oktober 2018, relawan yang berjumlah tujuh orang itu saat ini sudah memasuki Kota Pasangkayu, Provinsi Sulawesi Barat.
“Saat ini kami sudah masuk Pasangkayu melalui jalur darat dari Makassar. Sekitar 30 menit lagi, atau pukul 17.00 WITA, kami akan sampai ke Kodim 1427 Pasangkayu,” kata anggota TRC Semen Padang, Sapar saat dihubungi via handphone dari Padang, Kamis, 4 Oktober 2018.
Untuk sampai ke Palu dalam kondisi saat ini, sebut Sapar, tidak mudah. Sebab, harus ada pengawalan dari TNI atau Polri guna mengantisipasi penjarahan dari para korban gempa dan tsunami yang kelaparan.
“Jadi karena itulah, kami langsung melapor ke Kodim 1427 Pasangkayu, supaya kami langsung dikawal ke lokasi bencana. Kami tidak sendirian, kami bergabung dengan rombongan relawan PT Semen Tonasa yang merupakan industri semen yang satu holding dengan Semen Indonesia,” ujarnya.
Sebelumnya, PT Semen Padang merasa prihatin dan terpanggil untuk ikut serta melakukan penanggulangan bencana dengan mengirim relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) ke Palu. Pengiriman relawan itu dilepas oleh Direktur Utama PT Semen Padang, Yosviandri di Ruang Rapat Kantor Pusat PT Semen Padang, Selasa, 2 Oktober 2018 malam.
Pada pelepasan tersebut, turut hadir Direktur Operasional Firdaus, Direktur Keuangan, Tri Hartono Rianto, Kadep Komunikasi Perusahaan, Oktoweri, Kabiro Komunikasi & Umum, Nur Anita Rahmawati, Kabiro CSR, Muhamad Ikrar, dan Staf Komunikasi Hardi Andri.
Koordinator TRC Semen Padang Kiki Warlansyah mengatakan, relawan yang dikirim ke lokasi bencana merupakan relawan yang memiliki kemampuan Urban SAR dan Vertical Rescue yang telah disertifikasi.
Selama berada di lokasi bencana, para relawan nantinya akan bergabung dengan Basarnas dan Pusdalops BNPB, serta tim dari PT Semen Tonasa untuk melakukan pencarian terhadap korban yang masih hilang, dan ikut ambil bagian untuk mengevakuasi, serta melakukan penanganan para pengungsi.
“Tim relawan yang kami berangkatkan itu akan berada di Palu selama masa tanggap darurat, yaitu sampai 11 Oktober mendatang. Mereka terdiri dari Marsudi sebagai koordinator tim, dengan anggotanya Safarudin, Rathomy Andika, Herwan Nazar, Indra YB, Syaiful Amrie, dan Tomi Darma,” katanya.(madi)