Padang – Balai Wilayah Sungai (BWS) Sumatera V terus berupaya menjaga ketahanan air, demi stabilnya ketahanan pangan di Sumatera Barat sesuai amanat Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.
Upaya yang tengah dilakukan adalah dengan membuat Daerah Irigasi (DI) di beberapa tempat. Diantaranya DI Sawah Laweh di Pesisir Selatan, DI Sinamar, DI Batang Bayang Pasaman, dan DI Batang Anai Padang Pariaman.
Selanjutnya membangun embung baru di Kota Payakumbuh, membangun embung di Kabupaten Solok, embung di Kabupaten Agam, serta embung di Kota Bukittinggi.
Disamping itu juga selalu melakukan operasi dan pemeliharaan terhadap Daerah Irigasi yang sudah dibangun sebelumnya.
“Kesemua Daerah Irigasi yang dikelola BWS Sumatera V mampu mengairi lahan pertanian diatas 3000 hektar. Sekarang dalam tahap pengerjaan, diperkirakan 2020 semua sudah selesai,”Ucap Kepala BWS Sumatra V Maryadi Utama pada Sumbarpost.com.
Maryadi Utama menjelaskan, semua pekerjaan proyek Daerah Irigasi sedang on going (berjalan), memakai sistem kontrak multi years (tahun jamak). Kecuali proyek DI Sawah Laweh yang memakai sistem kontrak single years (tahun tunggal).
Hanya saja, ada kendala yang cukup mengganggu kelancaran pembangunan proyek pada DI Sinamar seluas 3200 hektar. Masalahnya berada pada pembebasan lahan yang sulit oleh masyarakat, karena dukungan Pemkab setempat kurang.
Pihaknya mengaku tidak terlalu mengkhawatirkan ketahanan air di Ranah Minang, karena suplai air melimpah karena masih banyak sumber air tersedia.
“Sumbar banyak sekali sumber air. Saat ini hanya perlu memenejemen dan mengelola air dengan baik. Jadi ketahanan air di Sumbar cukup terjaminlah,”pungkas Maryadi.(ridho)