Padang Pariaman—Masyarakat Nagari Tigo Koto Auamalintang, Kecamatan IV Koto Auamalintang Kabupaten Padangpariaman, menyambut antusias kehadiran Bumnag Batu Basa Mandiri. Banyak harapan terpatri di hati warga.
“Kami yakin, pengelola Bumnag bisa amanah dan mereka menjadi motor penggerak perbaikan ekonomi masyarakat,” kata Walinagari Tigo Koto Auamalintang, H. Azwar Mardin, sesaat setelah pengukuhan kepengurusan Bumnag Batu Basa Mandiri. Pengukuhan dilakukan Staf Khusus Bidang Kebijakan Strategis Kemendes PDTT H. Febby Datuk Bangso yang akrab disapa Datuak Febby
Datuak Febby yang juga Ketua Forum Bumdes Indonesia mengingatkan agar pengelola Bumnag harus benar-benar memperhatikan kondisi dan kebutuhan masyarakatnya. Bumnag tidak semata-mata untuk mengejar keuntungan, tetapi bagaimana bisa menggerakkan perekonomian dan kesejahteraan di wilayahnya. Memberikan keuntungan untuk lingkungan.
Besarnya harapan masyarakat, tidaklah berlebihan. Kini, nagari yang dihuni sekitar 7.000 jiwa tersebut, mata pencaharian masyarakatnya bergantung kepada pertanian. Sawah dan ladang. Belum ada inovasi sama sekali.
“Jika ada yang menggerakkan, kami yakin akan ada terobosan-terobosan besar yang diperoleh masyarakat,” kata sang wali nagari yang baru menjabat enam bulan lalu.
Pengakuan Azwar Mardin, pembentukan pengelola Bumnag dilakukan beberapa waktu lalu. Banyak persiapan yang sudah dikerjakan, sehingga sebelum dikukuhkan, sudah ada yang tampak untuk dikerjakan. Mengelola wisata di nagari, kuliner, industri rumah tangga, pengelolaan galian C, keterbukaan informasi nagari dan melakukan inovasi desa.
Nagari punya potensi wisata. Ada kolam pemandian. Saat ini, kolam tersebut berisi ikan larangan. Pengembangannya, bisa bermain dengan ikan larangan di kolam.
H Azwar Mardin
Pengembangan ini dengan memanfaatkan secara maksimal Batang Tiku yang mengalir di wilayah yang berada diperbatasan Padangpariaman dengan Agam. Tapi lebih dekat ke pusat pemerintahan Agam di Lubuakbasuang daripada ke Parikmalintang.
Jika wisata nagari dikembangkan, akan membuka peluang pula untuk kulinernya. Lalu akan bermuara kepada penguatan industri rumah tangga. Saat ini, salah satu industri rumah tangga yang bisa diandalkan, sulaman dan bordir Salendang Kotogadang.
Keterbukaan informasi, khususnya dalam hal penggunaan Dana Desa, nagari tersebut memiliki radio siaran komunitas. Mengudara di seluruh nagari. Ada juga layanan mobile nagari.
Modal dasar Bumnag Batu Basa Mandiri berasal dari penyertaan modal nagari. Ditahap awal, modal dasar berasal dari Dana Desa yang dialokasikan nagari setempat, senilai Rp 80 juta, lalu akan ada penambahan modal Rp 50 juta dari Kemendes PDTT, diserahkan H. Febby Datuk Febby.(ridho)