Padang – Sejumlah pakar dari berbagai bidang di Sumatera Barat melakukan bedah buku berjudul “Tiga Sepilin : Surau Solusi Untuk Bangsa” karya ulama besar Mas’oed Abidin di Convention Hall kampus Universitas Andalas Padang, Senin (19/12)
Pakar Universitas Andalas (Unand) bidang Budaya Minangkabau, Dr. Hasanuddin mengemukakan buku tersebut memiliki makna bahwa peranan Surau dalam kehidupan Budaya Minangkabau amat penting. Apalagi saat ini rendahnya semangat dari anak muda dalam melaksanakan budaya Minangkabau.
Pakar Antropologi Unand, Prof Nusyirwan Effendi menilai penulis mengambil bentuk hubungan segitiga atau triangulasi untuk merumuskan buku tersebut. Hal yang tersirat dari buku ini adalah zaman telah menggerus budaya Minangkabau yang berdasarkan Adat Basandi Syarak dan Syarak Basandi Kitabullah.
Menurutnya generasi muda saat ini telah mengubah surau menjadi tempat karaoke dan tempat hiburan. “Artinya peran Surau tidak penting lagi dan ini jadi tantangan ke depan pasca buku itu di launching,” katanya.
Pakar lainnya, Prof Mestika Zed dari Universitas Negeri Padang mengatakan meski penulis menyebutkan dalam bukunya sebagai pengingat namun maknanya sebagai peringatan.
Menurutnya buku tersebut dapat menjadi pegangan lengkap bagi anak muda dan masyarakat yang ingin mengembalikan kejayaan Islam dan adat Minangkabau. “Perlu adanya daya sintesis kuat untuk melaksanakan hal tersebut,” ujarnya.
Rektor Unand, Prof Tafdil Husni menyampaikan digelarnya bedah buku di Unand diharapkan memberi manfaat bagi civitas akademika Unand.
Salah satunya kata dia dalam memotivasi mahasiswa dan dosen untuk rajin menulis dan menciptakan karya dalam bentuk buku. (*)