Budi Syukur Kaget Atletnya Terlantar di Bandara Cengkareng

Padang-Usai PON XX Papua, ada – ada saja yang terjadi terhadap atlet atletik Sumbar. Mereka dibiarkan terlantar oleh pengurus KONI di Bandara Soekarno-Hatta, selama 27 jam tanpa makan. Kejadian tersebut langsung diprotes oleh Ketua PASI, Budi Syukur lewat surat.

“Kami kaget melihat tiket kepulangan atlet yang pengaturanya sampai 27 jam. Bahkan transit di Jakarta hampir 20 jam,” ujar Budi Syukur memprotes ketidak beresan pengaturan pulang atlet yang dikoordinir pengurus KONI Sumbar. Jum’at (15/10/21).

Pada PON XX Papua, cabor atletik sukses menyumbang dua medali emas buat kontingen Tuah Sakato atas nama, Rafika Putera dan Fauma. Namun, prestasi emas tersebut hanya dipandang sebelah mata saja. Buktinya, begitu mereka pulang ke Padang dibiarkan saja bagaikan “anak ayam”. Tak ada pengaturan jadwal yang pasti dan bertele-tele.

Wajar ketua PASI Sumbar protes atletnya dibiarkan terlantar puluhan jam tanpa jaminan makan dan penginapan.”Harusnya jadwal penerbangan disesuaikan seefisien mungkin agar tidak terkuras energi atlet. Transit selama 27 jam sangat melelahkan. Kami yakin banyak pesawat yang bisa diakomodir untuk pulang ke Padang,”katanya.

Transit selama itu kata, Budi, hendaknya dibantu jugalah akomodasinya oleh KONI  yaitu, makan malam, makan siang dan sarapan pagi serta penginapan untuk satu hari.”Apa kata masyarakat Sumbar kalau atletnya dibiarkan begini. Kami bukan tidak sanggup menyelesaikannya, tapi ini adalah tanggungjawab KONI dan pemerintah provinsi,” ucap mantan Ketua PRSI Sumbar itu.

Ketika dikonfirmasikan kepada ketua KONI Sumbar, Agus Suardi mengenai terlantarnya atlet di Bandara Soekarno-Hatta. Dia menjelaskan, bukan terlantar  semuanya itu sudah sesuai skedul. “Tiket tidak bisa dibeli putus-putus, sebab rawan tertingal pesawat. Sedangkan atlet dan pengurus juga sudah ada puluhan jam stay di Bandara,” ujarnya melalui WhatSapp.

Sementara itu, pelatih Atletik Sumbar memuji kepedulian wakil gubernur yang cepat tanggap dengan persoalan yang dihadapi anak asuhnya itu.”Masalah tersebut sudah ditalangi oleh wagub atas nama pemerintah provinsi. Selama berada di Terminal Bandara Internasional Cengkerang baik makan dan penginapan sudah diselesaikan,” ujar Ediwarman. (naldi/almadi)