Sumbar  

BKKBN Sumbar Helat Workshop dan Deseminasi Studi Kasus Stunting

Padang-Stunting merupakan kegagalan pertumbuhan dan perkembangan yang dialami anak-anak akibat asupan gizi yang kurang dalam waktu lama, penyakit infeksi yang berulang dan stimulasi psikososial yang tidak optimal.

Hal tersebut disampaikan kepala perwakilan BKKBN Sumatera Barat, Fatmawati saat membuka workshop dan Deseminasi studi kasus dan pembelajaran baik stunting di Sumbar, Selasa (13/9/2022) di Aula BKKBN Sumbar.

“Anak yang mengalami stunting, terutama pada usia dini, kemungkinan juga mengalami hambatan pertumbuhan organ lainnya termasuk otak, ” katanya.

Dia menambahkan, dalam RPJMN 2020-2024, Indonesia menargetkan prevalensi stunting turun menjadi 14 persen pada tahun 2024. Percepatan penurunan stunting memerlukan intervensi spesifik dan sensitif yang dilaksanakan secara holistik, integratif dan berkualitas melalui koordinasi, sinergi dan sinkronisasi di antara lintas sektor.

“Dalam upaya percepatan penurunan stunting di Indonesia ini, BKKBN Sumbar melaksanakan studi kasus dan pembelajaran baik stunting di provinsi. Hal ini dilakukan melalui Penyusunan Policy Brief bersama Mitra Perguruan Tinggi serta Workshop dan Diseminasi Studi kasus dan pembelajaran baik Stunting di Provinsi untuk menghasilkan 2 rekomendasi kebijakan, ” ulasnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, penyusunan Policy Brief bersama mitra Perguruan Tinggi serta Workshop dan Diseminasi Studi kasus dan pembelajaran baik Stunting di Provinsi mempunyai tujuan menghasilkan rekomendasi kebijakan berdasarkan evidence-based dengan pendekatan kewilayahan untuk percepatan penurunan stunting di Provinsi Sumatera Barat.

“Pertemuan hari ini merupakan lanjutan dari dua pertemuan sebelumnya guna menghasilkan rekomendasi kebijakan penanganan stunting di Sumbar.

Sementara ketua pelaksanaan, David Arga dalam laporannya mengatakan, kegiatan workshop ini di hadiri sebanyak 25 orang yang terdiri dari OPD terkait Pemprov Sumbar, TP PKK, Perguruan Tinggi, dan Organisasi Profesi.

“Sebagai nara sumber kita mendatangkan
Dr. dr, Hafni Bachtiar, MPH Analisa dan pemanfaatan data PK-21 dalam upaya percepatan penurunan stunting, Dr. Gusneldi, STP, MPH, Profil masalah gizi di sumatera barat hasil riset SSGI 2021 dengan Moderator Dr. Denas Symon PIC Forum Rektor Sumatera Barat, ” ujarnya.

Lanjutnya, BPS Sumbar tentang ntegrasi data BPS dan pemanfaatannya dalam upaya percepatan penurunan stunting, Dinas Sosial tentang PKH sebagai pendukung dasar Kebijakan dalam pencegahan masalah stunting dan Dinas Kesehatan data EPPGBM dan data program sebagai bentuk surveilance gizi dalam upaya percepatan penurunan stunting, ” sambungnya. (Naldi)