Sumbar  

BKKBN Sumbar gelar Kegiatan Fasilitasi Intensifikasi dan Integrasi Wilayah Khusus

 

PASAMAN- Bupati Kabupaten Pasaman, Sabar AS membuka secara langsung kegiatan fasilitasi intensifikasi dan integrasi pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di wilayah khusus Nagari Rao Selatan Kecamatan Padang Gelugur Pasaman Timur, Selasa (20/2/2024).

Dalam sambutanya, Sabar AS mengatakan, ini merupakan agenda yang sangat penting bagi program bangga kencana dan stunting di Kabupaten Pasaman maka dari itu kegiatan ini hendaknya dimanfaatkan sebaik mungkin.

“Sebagai kepala daerah saya mengapresiasi perwakilan BKKBN Sumatera Barat menunjuk Kabupaten Pasaman sebagai salah satu daerah yang menjadi lokus dalam kegiatan fasilitasi intensifikasi dan integrasi pelayanan keluarga berencana dan kesehatan reproduksi di wilayah khusus sebagai upaya meningkatkan capaian pelayanan KB MKJP sekaligus menekan prevalensi stunting di Pasaman. Selain itu ucapan terimakasih kepada TNI dalam TMMD di daerah Kabupaten Pasaman terkhusus Nagari Tonang, ” ujar Sabar.

“Saya menghimbau kapada seluruh perangkat daerah baik Kadis, Camat, Wali nagari, penyuluh KB, bidan, ninik mamak cadiak pandai dan tokoh masyarakat untuk bisa bersama-sama mengatasi stunting agar kedepan kita bisa melahirkan SDM unggul menuju Indonesia emas pada 2045 mendatang, ” sambungnya.

Dia menambahkan, di tahun 2024 ini Kabupaten Pasaman berupaya untuk bisa menurunkan angka stunting dari 28,9 persen ke 20 persen dan berharap tidak ada lagi stunting di Pasaman.

Sementara itu Kepala Perwakilan BKKBN Sumbar diwakili Sekretaris, Nova Dewita dalam laporanya menyampaikan, merujuk pada peraturan presiden nomor 18 tahun 2020 BKKBN diberi mandat untuk berkontribusi secara langsung dua dari tujuh agenda pembangunan/prioritas nasional (PN) pada RPJMN IV 2020-2024 yaitu untuk “meningkatkan sumber daya manusia (SDM) berkualitas dan berdaya saing” serta mendukung “revolusi mental dan pembangunan kebudayaan”

BKKBN juga ditunjuk sebagai ketua pelaksanaan percepatan penurunan stunting nasional dimana target penurunan stunting di tahun 2024 di angka 14 persen. Dalam mencapai target tersebut, maka diperlukan adanya upaya spesifik dan sensitif penurunan stunting.

“Sesuai arahan Kepala BKKBN Pusat berdasarkan rapat beliau dengan jajaran aster Kasad, lokus kegiatan pelayanan KB di wilayah khusus ini mendukung kegiatan TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD), ” ujar Nova.

Dia menambahkan, beberapa wilayah yang termasuk kedalam kategori wilayah khusus yang perlu mendapatkan perhatian dalam penggarapan program KB KR di Sumbar.

“Wilayah khusus tersebut ada 7 yaitu Kabupaten Pasaman, Pasaman Barat, Kabupaten Dharmasraya, Kepulauan Melawan, Kabupaten Pesisir Selatan, Kabupaten Agam dan Kota Padang, ” ujarnya.

Lebih lanjut dikatakan Nova Dewita, penyelenggaraan pelayanan KB di wilayah khusus merupakan salah satu upaya BKKBN dalam penurunan angka unmet need, peningkatan kesehatan ber-KB serta pemenuhan hak reproduksi masyarakat di wilayah khusus melalui pendekatan akses pelayanan KB berkualitas bagi seluruh rakyat Indonesia. (Nalldi)