Bukittinggi — Dana desa yang diberikan pemerintah pusat melalui Kementerian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Kemendes PDTT) untuk percepatan pembangunan di daerah. Penggunaannya tak hanya untuk kegiatan fisik, tapi juga diarahkan pada pengembangan ekonomi masyarakat, dan peningkatan hidup masyarakat.
Hal ini disampaikan Staf Khusus Kemendes PDTT H.Febby Dt.Bangso saat Rapat Koordinasi Penguatan Kader Pembangunan Manusia di Sumbar tahun 2019, sekaligus Raker I Forum Kader Posyandu Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam, di Grand Rocky Hotel Bukittinggi,Rabu (16/1).
“Dalam peningkatan kualitas hidup masyarakat, tentunya peran kader Posyandu sangat besar. Keberadaan dana desa tentunya dapat dimamfaatkan bagi peningkatan hidup masyarakat desa menjadi lebih baik,” sebutnya.
Ia menambahkan, dengan adanya kegiatan rakor penguatan kader pembangunan manusia, dan raker kader posyandu yang diadakan ini diharapkan lebih meningkatkan kerjasama antar lembaga. Dengan tujuan agar berbagai kegiatan peningkatan kualitas hidup masyarakat dapat terlaksana secara maksimal. Selain dana desa, bisa juga menggunakan CSR dari BUMN dan pendanaan lainnya.
“Saat ini persoalan stunting atau bayi tumbuh pendek perlu mendapatkan perhatian bersama. Untuk itu perlu langkah pencegahan dilakukan, sebab di salah satu daerah di Sumbar angka stuntingnya berada diatas rata-rata nasional atau diatas 30,08 persen,” jelasnya.
Ia menambahkan, stunting ini disebabkan masalah gizi kronis, akibat asupan gizi yang kurang dalam waktu yang lama. Stunting pada umumnya terjadi karena asupan makan yang tidak sesuai dengan apa yang dibutuhkan oleh badan.
Kondisinya adalah seorang anak memiliki tinggi badan lebih rendah dari standar usianya. Diharapkan persoalan ini tidak terjadi di Kabupaten Agam.
“Untuk itu, para kader Posyandu memiliki tugas untuk peningkatan kesehatan anak, khususnya bayi atau balita.Karena itulah dana desa tak hanya diperuntukan untuk pembangunan fisik, tapi juga diarahkan untuk peningkatan kualitas hidup, pemberdayaan serta pengembangan ekonomi masyarakat,” terangnya.
Ia menyebutkan, pada tahun 2019 dana desa meningkat Rp 70 triliun dibandingkan tahun 2018. Anggaran Rp 187 triliun ini telah disalurkan untuk perbaikan infrastruktur dan pengembangan ekonomi masyarakat yang ada di desa atau nagari.
“Dana desa adalah program besar dan tentunya untuk menghasilkan orang besar. Dengan pengembangan ekonomi masyarakat, perhatian terhadap posyandu dan polindes dapat diperhatikan, maka akan berdampak terhadap peningkatan kesejahteraan masyarakat,” jelasnya lagi.
Dalam kesempatan itu, Febby Dt Bangso juga mengapresiasi adanya Forum Kader Posyandu (Forkapos) Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam. Tentunya Forkados ini dapat menjadi Posyandu model atau percontohan nasional.
Sementara itu, Ketua Forkados Kecamatan Ampek Angkek Erita Ariyani,S.Pd menjelaskan forum kader Posyandu tersebut telah berjalan selama 1 tahun belakangan. Dimana terdapat 62 posyandu dan 244 orang kader yang terlibat. Posyandu itu meliputi Madya,Purnama dan Mandiri.
“Kita terus berupaya agar Forkados Ampek Angkek ini agar lebih berkembang, serta meningkatkan kapasitas kader. Untuk itu kami mengharapkan komitmen antar kader ini dapat berjalan dengan maksimal,” bebernya.
Ditambahkannya, Forkapos ingin menambah wawasan dan pengembangan kemampuan para kader Posyandu yang ada dengan berbagai kegiatan pelatihan, seminar, whorksop dan berbagai lomba. Forkapos ini menjadi sarana komunikasi,silaturahmi dan aktualisasi diri, sebab kader Posyandu adalah pilar utama pembangunan masyarakat sehat.
“Kita ingin meminimalisir kasus stunting di Sumbar. Forkapos Ampek Angkek berharap dapat disinergikan dengan program Kemendes PDTT, dan ingin menjadi posyandu bercontohan, serta berbasis online. Kita berterimakasih kepada Kemendes PDTT yang telah memfasilitasi Raker I Forkapos Ampek Angkek ini,”ungkap Erita.
Forkapos Ampek Angkek juga mendapat bantuan dari Kepala Dinas PMN Agam,Kepala Dinas Kesehatan Agam, Ketua TP-PKK dan pemerhati Forkapos.Saat ini Forkapos Ampek Angkek juga telah menjalankan kotak peduli Forkapos.
Sementara itu, Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Sumbar Syafrizal mengungkapkan program yang dibawa H.Febby Dt.Bangso untuk sejumlah daerah di Sumbar,sangat luar biasa.
Khusus Kecamatan Ampek Angkek Kabupaten Agam selangkah lebih maju dari kecamatan-kecamatan lain.
Forum Kader Posyandu adalah forum untuk silaturrahmi dan bertukar informasi.Sasarannya adalah meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Kader Posyandu berhak mendapat bantuan dana desa.Dana desa bisa digunakan untuk kegiatan Posyandu.Kader Posyandu juga butuh timbangan. Kami berharap Febby Dt.Bangso, membawa program sebanyak-banyaknya ke Sumbar khususnya Kabupaten Agam. Nagari lain juga bisa belajar ke Agam,” ujarnya.
Ia mengharapkan para kader Posyandu bisa membuat inovasi baru. Apa yang telah dilaksanakan Forkapos Ampek Angkek bisa ditularkan ke kecamatan lain khususnya Kabupaten Agam.
Walinagari diminta tidak hanya fokus pada kegiatan pembangunan fisik saja,tapi juga pemberdayaan. Bagaimana dana desa yang ada bisa diarahkan untuk kegiatan penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan salah satunya bantuan para kader Posyandu.
Kepala Puskesmas Biaro dr. Annisa Sofyana mengatakan Puskesmas memfasilitasi kegiatan Forkapos Ampek Angkek yang sangat aktif dan bersemangat. Banyak program yang telah dilakukan dengan bekerjasama pengelola wilayah dari Puskesmas.
“Kami melihat Forkapos Ampek Angkek betul-betul berbasis masyarakat. Program dan kegiatan dimulai dari kader sendiri. Bagaimana kegiatan penimbangan bayi secara rutin dapat terlaksana dengan baik. Kami berharap Forkapos ini juga ada di tingkat kabupaten Agam,” terangnya.
Dalam kegiatan tersebut, Tari Pasambahan,lagu Indonesia Raya dan sebagainya semuanya dibawakan oleh kader Posyandu Kecamatan Ampek Angkek yang tergabung di Forkapos.Kegiatan itu juga dihadiri Kepala Dinas PMN Agam Teddy Martha dan para walinagari se-Kecamatan Ampek Angkek.
Kadis PMN Agam Teddy Martha berharap Forkapos Ampek Angkek bisa menjadi percontohan di tingkat Nasional.Forkapos bisa dipromosikan ke tingkat Nasional.Sebab kader Posyandu Ampek Angkek juga selangkah lebih maju dari kader posyandu kecamatan lain.(*)