Oleh: Almadi
(Wartawan Utama)
Berbagai cara dilakukan pihak yang anti kepengurusan KONI SUMBAR dipimpin Syaiful Yahum, SH, M.Hum. Adu domba dan fitnah bertebaran seakan di tubuh KONI tidak kondusif, dituding banyak masalah, menjelang persiapan atlet menuju PON XX 2021 Papua.
Laporan sepihak ke gubernur SUMBAR dibawa oknum ingin yang menggulingkan Ketua KONI hampir sempurna. Skenario itu berjalan sampai saat ini. Jika gagal, ulangi lagi cari skenario baru, gagal juga coba lagi. Begitulah mereka, bergerak dan bergerak hingga ambisi tercapai. Targetnya, Syaiful harus gagal membawa kontingen Tuah Sakato menuju PON Papua.
Baru-baru ini, Kepala Dinas Pemuda Olahraga SUMBAR, Bustavidia mengundang Ketua cabang olahraga judulnya silaturahmi. Mengambil tempat di aula kantor gubernur SUMBAR pakai syarat yang hadir adalah ketua cabor dan membawa stempel serta materai Rp 10 ribu.
Namanya, silaturahmi membawa perangkat stempel dan materai. Hebatkan, seorang Kadis didampingi Kepala Bidangnya, mengundang cabang olahraga yang notabene anaknya KONI. Apa maksud dan tujuan, kok silaturahmi bawa peralatan stempel dan materai. “Saya ingin mendata saja,” ujar Kadispora SUMBAR, Bustavidia.
Alun takilek alah takalam, itulah pepatah Minang. Skenario murahan itu berjalan lancar, silaturahmi dihadiri tokoh-tokoh olahraga SUMBAR tanpa hasil yang diinginkan. Kadispora dengan modal surat salah tak bertanggal, katanya hasil rumusan rapat kerja di Padangpanjang tahun 2020 lalu dijadikan dasar mengundang cabor.
Kurang jelinya Kadispora terhadap surat tak bertanggal itu adalah kesalahan besar, sebab, surat rumusan itu penuh rekayasa dan tidak diakui oleh peserta sidang pada raker di Padangpanjang. Kok, dijadikan modal buat menjatuhkan Ketua KONI yang berkedok silaturahmi.
Anehnya, Kadsipora mengatakan dia atas nama pemerintah berdiri di tengah tidak berpihak pada siapa pun. Ucapan itu, bertolak belakang dengan kenyataan. Jika berdiri ditengah kenapa setiap persoalan yang dimunculkan atau dibuat-buat, tidak pernah mengundang KONI SUMBAR, apa takut kedoknya terbongkar? Justru dia bilang, orang yang sering mengadu-ngadu itu ke itu saja. Tapi kenapa diakomodir?
Ingat, Kadispora pernah berucap dan mengakui Surat Keputusan (SK) perpanjangan KONI SUMBAR yang ditetapkan 28 September 2020 ditandatangani oleh Ketua KONI Pusat, Letjen (Purn) TNI Marciano Norman adalah sah dan sesuai dengan AD/ART KONI. Kok sekarang mau digoyang pula.
Bersikap netral dan tegak di tengah, hanya sebuah semboyan saja dari Dispora SUMBAR. Buktinya, SK KONI Pusat yang sudah diakui keabsahanya dicoba digoyang bersama oknum yang mencari keuntungan. Harusnya, jika sportif undang pula Ketua KONI saat silaturahmi itu, pertanyakan atau bully ramai-ramai dihadapan peserta yang hadir. Ini kan tidak, gaya mau menyelesaikan masalah tapi yang muncul masalah baru.”Ketua cabor yang diundang tersebut ada juga pengurus KONI SUMBAR, ” alasan Bustavidia saat ditanya usai peresmian Pelatprov.
Apakah sama posisi undangan Ketua cabor yang pengurus KONI dengan hadirnya Ketua KONI? Jelas bedalah, Seandainya Syaiful selaku Ketua KONI hadir pasti dapat kata pasti dan tuntas semua perkara. Ini kan tidak, seakan dibiarkan berkembang biak dengan tujuan tertentu. Tanpa sekali pun memanggil Ketua KONI, sebaliknya Kadispora melayani laporan sesat yang dibikin oknum anti Syaiful.
Skenario berikutnya, diprediksi kedok silaturahmi akan dilaporkan ke gubernur kemudian mereka terus bergerak ke KONI Pusat. Upaya mencari kesalahan seolah-olah pengurus KONI SUMBAR lagi kacau dihembuskan ke permukaan. Apakah bisa kepengurusan KONI dibekukan Dispora?.”Bisa saja saya bekukan pengurus KONI kalau ada kesalahan,” jelas Bustavidia, Kadispora SUMBAR.
Apa kesalahan KONI?.” kalau ada kesalahan, saya jangan dipancing-pancing,” ucap Bustavidia emosi, usai pembukaan Pelatprov. Sabtu (27/3/2021).
Memfitnah pengurus KONI banyak masalah, padahal yang bikin masalah oknum luar KONI SUMBAR sudah terbaca oleh pemerhati olahraga dan atlet yang dipersiapkan menuju PON Papua. Sebab, atlet tidak bodoh.
Padahal, sampai sekarang program KONI SUMBAR berjalan sesuai rencana tanpa persoalan.” Saya menilai mereka sengaja bikin masalah agar gubernur menilai KONI tidak beres. Fitnah ini sangat keji, mudahan-mudahan tim gubernur mengetahui kondisi sebenarnya,” ujar wasit renang nasional, Damsir Adam. (***)