Alasan Rafika Hengkang ke DKI Jakarta: Sumbar yang Tidak Inginkan Saya

Padang-Atlet lempar martil Sumbar, Rafika Putera angkat kaki ke DKI Jakarta alasannya sederhana, karena di kampung tak lagi dibutuhkan. Keinginanya itu langsung disambut oleh KONI DKI Jakarta dan memberikan semua fasilitas memadai.

“Saya pergi baik-baik dan disetujui oleh ketua PASI Sumbar. Buat apa di kampung kalau tidak lagi diperlukan,” ujar peraih medali emas lempar martil PON XX Papua, Sabtu (21/1/2023).

Sebelumnya tercatat beberapa orang atlet Sumbar yang sudah hengkang ke daerah lain seperti, atlet binaraga, Iwan Samurai peraih tiga medali emas PON tiga kali berturut-turut. Sekarang bergabung di KONI Jawa Timur, dan beberapa orang teman Rafika dari cabor atletik.

Diprediksi menjelang Pra PON atau Kejurnas bakal ada atlet lain yang menyusul tinggalkan tanah Minang. Sebab, sampai sekarang kondisi kepengurusan KONI Sumbar tidak jelas. Karena belum dikukuhkan oleh KONI Pusat, sebagai syarat keabsahannya untuk mencairkan dana APBD.

Kondisi yang tak jelas itu membuat Rafika memutuskan hengkang ke DKI Jakarta. Sedangkan dia, selaku atlet nasional tetap latihan setiap hari. Sementara dana bulanan yang biasa dia terima tak lagi ada.”Sudah satu tahun saya tidak mendapatkan dana bulanan. Sementara kondisi pengurus KONI Sumbar tidak juga menentu. Lebih baik saya putuskan pindah ke daerah lain,” ujarnya.

Rafika Putera pada PON XX Papua tahun 2021, sempat mengegerkan cabor lempar martil. Putera asal Sijunjung ini memecahkan rekor PON sejauh 54,05 meter yang dipegang atlet DKI Jakarta, Ardiansyah Apandi, 52,28 meter pada PON Jawa Barat tahun 2016.

Pindahnya Rafika merugikan nama Sumbar pada PON XXI tahun 2024 mendatang. Karena, selain cabor lembar martil dia juga turun pada nomor tolak peluru. Jadi dua medali emas bakal melayang ke DKI Jakarta.

”Sebenarnya saya berat meninggalkan Sumbar, tapi bagaimana lagi karena tidak ada kejelasan dan hitam putihnya. Jadi lebih baik saya mencari masa depan ke DKI Jakarta itupun didukung oleh Ketua PASI Sumbar, Budi Syukur,” katanya.

Fasilitas yang diterima Rafika di KONI DKI Jakarta lebih baik dibandingkan Sumbar. Uang saku tiap bulan dia dapatkan sebesar Rp 12 juta ditambah tunjangan fasilitas lainnya. (almadi)