Indeks

Akhirnya, Angkat Berat dan Angkat Besi Dipertandingkan di Porprov XV

Padang – Ketegasan Ketua KONI Sumbar Syaiful menyikapi persoalan cabor angkat berat dan angkat besi untuk dipertandingkan di arena Pekan olahraga provinsi (Porprov) XV Sumbar di Kabupaten Padang Pariaman, agaknya patut diacungi jempol.

Kendati Pengprov PABBSI Sumbar tak bergeming dan bersikukuh untuk tetap melaksanakan dua cabor dimaksud dengan sistem penghitungan medali per angkatan, disertai ancaman dua cabor itu plus binaraga tak dipertandingkan di Porprov edisi kali ini, tak membuat Syaiful gentar sedikitpun.

Keputusan kontroversial yang dipertahankan oleh pria yang juga seorang advokat ini pun berbuah manis. Pasalnya PB PABBSI juga memberikan dukungan penuh melalui surat dengan  Nomor: 179/PB PABSSI/VII/2018 tertanggal 10 Agustus 2018 yang ditandatangani Sekjen PB PABBSI, Djoko Pramono.

Dalam surat tersebut sangat terang benderang dijelaskan, untuk kejuaraan Single Event, perolehan medali mengacu pada kejuaraan internasional (single event), yakni untuk angkat besi 3 medali, binaraga 1 medali dan angkat berat 4 medali.

Sedangkan untuk kejuaraan Multi Event, perolehan medali mengacu kepada Olimpiade dan Word Games (multi event), yakni Angkat Besi, Bina raga, dan Angkat Berat masing-masing 1 medali.

Ketua KONI Sumbar Syaiful mengatakan, keputusan yang ia buat berdasarkan kebenaran dan berpijak pada aturan dari PB PABBSI. Sehingga tidak ada alasan Pengprov PABBSI Sumbar menentang aturan tersebut.

“Alhamdulillah masalah Pengprov PABBSI sudah clear dan terang benderang. Cabor angkat berat, angkat besi, dan binaraga resmi dipertandingkan di Porprov mendatang,”ulasnya.

Pihaknya memberi alasan kenapa bertegas tegas dalam menegakkan aturan tersebut, karena ia tak ingin atlet angkat berat dan angkat besi Ranah Minang di kemudian hari menjadi malas untuk berprestasi di PON.

“Jika di berlakukan aturan single event, atlet akan banyak menerima bonus di Porprov. Tak jauh beda dengan bonus PON yang diterima. Tentu mereka berpikir lebih baik main di Porprov aja dengan bonus hampir sama dengan PON. Nah itu yang membuat atlet jadi malas berprestasi di PON,”Jelasnya.(ridho)

Exit mobile version