SOLOK – Pemerintah Kota Padang meraih penghargaan Adhikarya Pangan Nusantara (APN) Tingkat Sumatera Barat 2016. Penghargaan diserahkan pada peringatan Hari Pangan Sedunia oleh Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno kepada Wakil Walikota Padang H. Emzalmi di Terminal Bareh Solok, Kota Solok, Kamis (13/10).
Penghargaan APN Tingkat Sumatera Barat 2016 yang diterima Kota Padang dengan kategori Pembina Ketahanan Pangan Kabupaten/Kota. Padang meraih penghargaan ini bersama Sawahlunto dan Padang Pariaman. Tidak itu saja, WHB Kelurahan Flamboyan Baru juga mendapatkan penghargaan sebagai pelopor ketahanan pangan.
Wawako Emzalmi usai menerima penghargaan mengucapkan terimakasih tak terhingga kepada seluruh warga Kota Padang. Terutama kepada para petani yang memanfaatkan lahan dengan baik. “Penghargaan ini cukup prestisius. Terimakasih kepada seluruh warga Padang dan seluruh pihak yang terkait,” ungkap wawako didampingi Ketua TP PKK Ny Harneli Mahyeldi, Kepala Kantor Ketahanan Pangan Kota Padang Syaiful Bahri, Kepala Dispernakbunhut Dian Fakri, dan Kabag Humas dan Protokol Mursalim.
Disebutkan Emzalmi, meski Kota Padang memiliki lahan terbatas, akan tetapi cukup banyak yang dilakukan. Padang mampu memanfaatkan lahan yang ada, terutama dengan menggunakan system polyback.
Lebih lanjut diungkapkannya, saat ini Padang mampu mengantisipasi inflasi. Hal yang dilakukan untuk mengantisipasi lonjakan inflasi yakni mengumpulkan komponen seperti cabe, bawang merah dan beras. “Meski kita memiliki enam ribu hektar lahan sawah, tetapi produksinya mampu kita usahakan. Ke depan produksi yang perlu ditingkatkan lagi,” terang Emzalmi.
Sementara itu, Gubernur Sumatera Barat Irwan Prayitno mengapresiasi langkah Kota Padang dalam mengantisipasi inflasi. Harga cabe yang terus melonjak dapat diantisipasi dengan menggalakkan program tanam sejuta cabai. “Kota dan kabupaten lain perlu mencontoh Kota Padang,” sebut Irwan.
Sisi lain gubernur menyebut bahwa pemerintah memiliki kewajiban dalam menyediakan pangan, ketahanan pangan dan lainnya. Kemudian produksi pangan diharapkan diupayakan dari hulu ke hilir.
“Termasuk mengatasi kendala seperti hama, irigasi, pupuk dan alat,” terangnya.
Kepala Badan Ketahanan Pangan Sumatera Barat, Effendi menerangkan, bahwa pihaknya akan gencarkan Kawasan Rawang Pangan Lestari (KRPL) dengan memberikan bantuan ketahanan pangan buat daerah bermasalah pangan. Daerah miskin rawan pangan akan menjadi daerah mandiri pangan. “Kita masukkan ke daam RPJM lima tahun ke depan. Kita targetkan 32 nagari miskin dapat dibina,” paparnya.
Effendi menuturkan bahwa pihaknya juga akan menggencarkan pangan lestari. Termasuk mengajak rumahtangga memanfaatkan lahan perkarangan untuk pangan