Padang – Mahasiswa penerima beasiswa bidik misi Sumatera Barat memanfaatkan kehadiran Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) ke Sumatera Barat. Mereka mengeluhkan biaya hidup dari beasiswa bidik misi yang terlalu kecil.
“Kami cukup terseok-seok Pak Menteri dengan biaya hidup yang terlalu kecil. Kami mengharapkan kedepan biaya hidup dari bidik misi ditambah Pak Menteri. Atau diambilkan dananya dari Pemkab atau Pemprov juga bisa Pak, dan jangan sampai sekedar wacana. Mudah-mudahan bisa dikabulkan,”Harap Riko Mahasiswa UNP dalam sesi tanya jawab dengan Menristek Dikti Senin (5/9) di GOR UNP Padang.
Menanggapi hal demikian Menristek Dikti Muhammad Nasir menyebutkan bahwa besaran beasiswa bidikmisi bagi mahasiswa berprestasi yang kurang mampu perlu dikaji kembali.
“Saat ini besaran yang beasiswa yang diberikan kepada mahasiswa penerima sebesar Rp600.000 per bulan. Sementara kebutuhan hidup tiap-tiap daerah ada yang lebih dari jumlah tersebut sehingga perlu dikaji untuk penambahan besarannya,” kata Muhammad Nasir saat menghadiri temu ramah dengan mahasiswa penerima bidikmisi se-Sumatera Barat di Universitas Negeri Padang, Senin.
Dengan penambahan tersebut, katanya, beasiswa yang diberikan benar-benar membantu beban biaya mahasiswa. Meskipun demikian keterbatasan anggaran menjadi kendala dalam pengusulan penambahan besaran beasiswa itu.
“Kami mengusulkan berdasarkan kajian besaran ideal yang telah dilakukan nanti. Namun untuk persetejuannya harus juga mempertimbangkan anggaran yang tersedia,” katanya.
Selain itu, pihaknya juga berencana melakukan penambahan kuota mahasiswa penerima bidikmisi dari 75 ribu mahasiswa saat ini menjadi 90 ribu.
“Itu juga menjadi pertimbangan bagi kami. Apakah kuota tidak ditambah namun besaran beasiswa yang dinaikkan atau besaran beasiswa tetap tapi kuota mahasiswa yang ditambah,” katanya.
Kepada para mahasiswa yang menerima beasiswa bidikmisi, dia mengingatkan agar terus memacu prestasi diri di perkuliahan sehingga ilmu yang didapatkan nanti dapat diaplikasikan dengan baik di lingkungan masyarakat.
“Dari evaluasi yang telah dilakukan, rata-rata Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang diraih oleh para mahasiswa penerima beasiswa di atas 3.00,” katanya.
Berdasarkan data Kemenristekdikti penerima beasiswa bidikmisi di Sumbar untuk Universitas Negeri Padang (UNP) sebanyak 4.190 orang, Universitas Andalas (Unand) sebanyak 4.596, Politani Payakumbuh sebanyak 364 orang serta beberapa kampus lainnya.
Sementara jumlah penerima bidikmisi yang berada di bawah naungan Kopertis Wilayah X sebanyak 17.900 orang.
Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Ganefri di hadapan ratusan mahasiswa yang menghadiri pertemuan itu mengharapkan para mahasiswa dapat memanfaatkan program bidikmisi itu dengan baik, demi meningkatkan taraf pendidikan diri.
Dalam pertemuan tersebut, sekaligus juga diberikan penghargaan dari Menristekdikti kepada empat mahasiswa bidikmisi yang dinilai berprestasi. Keempat mahasiswa itu adalah Sri Nurbayati (Jurusan Sendratasik UNP) dengan IPK 3.92, Teguh Putra Nughraha (Jurusan Komputer Politeknik Negeri Padang) dengan IPK 3.90, Aulia Dwi Febryan (Pendidikan Dokter Unand) dengan IPK 3.80 dan Sari Reziki (Perikanan dan Kelautan UBH) dengan IPK 3.79.