Padang – Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia meminta mahasiswa yang melakukan Kuliah Kerja Nyata (KKN) membantu perangkat desa atau nagari untuk membuat program unggulan serta membantu membuat laporan pertanggung jawaban desa.
Pasalnya banyak dana desa dari Kementrian Pedesaan (Kemendes) belum terserap maksimal, karena perangkat desa tak punya kemampuan membuat program dan pertanggung jawaban tersebut.
“Pada masa sekarang Kemendes terlibat dalam KKN. Maka dari itu mahasiswa punya kontribusi membantu desa dalam membuat program dan pertanggung jawaban itu. Karena mereka lemah disana,”ujar Moeldoko dalam kegiatan KKN Unand dalam rangka Nagari Membangun di Sumbar.
Ia juga mau mendorong mahasiswa Universitas Andalas untuk terus berinovasi memajukan desa atau nagari khususnya bidang pertanian.
Karena dirinya melihat ada lima persoalan dialami petani saat ini, Pertama, masalah tanah yang saat ini rusak akibat kelebihan pestisida dan pupuk sehingga sulit mengembalikan kesuburan tanah.
Kedua, sulitnya mengembangan usaha karena modal yang sulit akibat rumitnya pinjaman kredit di beberapa instansi. Ketiga, persoalan teknologi, sebagian besar petani di Indonesia masih lemah dalam penggunaan alat teknologi pertanian akibatnya sulit dalam peningkatan hasil panen.
Persoalan lainnya yaitu dalam hal manajemen dan pascapanen akibatnya banyak petani tidak mampu meningkatkan kesejahteraan. Selain berhadapan dengan tengkulak, perkembangan informasi juga sulit diikuti oleh petani. Selanjutnya pada pascapanen, seperti manajemen pemasaran hasil tani yang terkadang banyak merugika pihak petani itu sendiri
“Permasalahan ini perlu menjadi pemikiran bagi mahasiswa yang akan melaksanakan Kuliah Kerja Nyata (KKN), untuk menemukan program atau solusi serta dapat memberikan penyuluhan dan pengenalan pemikiran atau aplikasi dari kampus secara bertahap kepada petani,”tukasnya.
Rektor Universitas Andalas, Prof. Dr. Tafdil Husni mengatakan bahwa Universitas Andalas akan mendorong penelitian dan riset mahasiswa dimana hasil penelitian ini bisa diapilkasikan dalam pembangunan desa ke depannya.
”Universitas Andalas aktif dalam memproduksi terutama dalam bidang obat-obatan, pangan, pertanian maupun teknologi pertanian yang sangat membantu desa,” tuturnya.
Rektor Unand menilai KKN saat ini sudah semakin lebih baik pelaksanaannya. Apalagi ditambah dengan terlibatnya dosen KKN menjadi staf ahli desa. Tentunya akan membuat potensi desa semakin tergali dengan maksimal.(ridho)