Jakarta – Kerjasama antara Indonesia – Jepang di bidang infrastruktur terus berkembang. Pengalaman panjang Pemerintah Jepang di bidang teknologi Dam Upgrade dan pembangunan terowongan (tunnel), dapat menjadi referensi Pemerintah Indonesia dalam membangun infrastruktur serupa.
Hal tersebut menjadi salah satu topik bahasan Pertemuan Tingkat Tinggi antar Sekretaris Jenderal Kementerian ke-5 (The Fifth High Level Meeting) yang dihadiri oleh Sekretaris Jenderal Kementerian PUPR Anita Firmanti dengan Vice Minister for Engineering Affairs, Ministry of Land, Infrastructure, Transport and Tourism/MLIT) Masafumi Mori di Tokyo, Jepang, beberapa waktu lalu.
“Kerjasama pembangunan terowongan di Jalan Tol Padang-Pekanbaru akan menjadi _pilot project_ dan selanjutnya dapat dikembangkan pada kerjasama di masa mendatang. Demikian juga dengan pengalaman panjang Jepang dalam perbaikan bendungan yang umur fungsinya telah mencapai lebih dari 50 tahun, akan sangat membantu,” kata Anita.
Menurut Anita Firmanti dalam pertemuan ini kedua negata saling bertukar informasi, pengetahuan, inovasi dan teknologi serta pengembangan kapasitas sumber daya untuk implementasi proyek-proyek infrastruktur.
Agenda lain dalam pertemuan tersebut diantaranya kerjasama Jalan Nasional menuju Jalan Tol Akses Pelabuhan Patimban dan Sistem Pengolahan Limbah Terpusat DKI Jakarta (Jakarta Sewerage System).
Dalam HLM ke-5 juga dilakukan diskusi mendalam yang difokuskan pada lima bidang infrastrukturBidang sumber daya air terkait pemeliharaan bendungan, bidang jalan tentang teknologi terowongan dan mitigasi resiko bencana terhadap jembatan bentang panjang dan bidang pengelolaan air limbah.
Pada bidang perumahan dibahas peran sektor swasta dalam Program Satu Juta Rumah dan pengelolaan rumah susun sewa bagi MBR di kawasan perkotaan, dan bidang jasa konstruksi tentang pengembangan kontraktor umum menjadi kontraktor spesialis.
Untuk mengetahui lebih dekat pelaksanaan proyek infrastruktur yang dilakukan di Jepang, juga dilakukan kunjungan ke lokasi proyek infrastruktur di Osaka dan Kyoto.
Beberapa poyek yang dikunjungi diantaranya Chubu Odan Expressway sebagai jalan tol yang dibangun pemerintah dan didalamnya terdapat pembangunan tunnel, Dam Amagase untuk melihat perbaikan bendungan yang telah berusia 53 tahun tanpa menghentikan fungsinya, Umekita Urban Development yang mengembangkan kawasan idle sekitar kawasan gudang kereta api menjadi superblock berkonsep Transit Oriented Development (TOD) yang berpengaruh pada meningkatnya harga lahan di kawasan tersebut.
Selain itu juga dikunjungi Osaka Prefecture Government Office yang merupakan bangunan bersejarah yang sedang direnovasi sehingga menjadi bangunan tahan gempa. Renovasi dilakukan tanpa menghentikan aktivitas dan Senboku Sewerage System yang merupakan instalasi pengolahan air limbah domestik dengan teknologi membrane.
Indonesia dan Jepang sepakat untuk terus menjalin komunikasi yang erat melalui kesepakatan pelaksanaan Pertemuan Tingkat Tinggi keenam (HLM-6). Pertemuan tingkat tinggi ini merupakan agenda tahunan sejak September 2013 lalu itu yang merupakan tindak lanjut dari Memorandum Kerjasama (MoC) periode 2016-2019 yang ditandatangani oleh Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dan Menteri MLIT Keiichi Ishii pada 29 Desember 2016 lalu.(*)