Padang – Padang – Negara Indonesia masih jauh tertinggal dengan negara tetangga. Hal ini terbukti dari laporan Global Innovation Index 2017, posisi Negara Indonesia berada pada peringkat 87 dunia.
Sementara Negara tetangga seperti Malaysia, Thailand bahkan Vietnam memiliki peringkat jauh diatas Indonesia. Ini merupakan tantangan bagi anak bangsa untuk meningkatkan daya saing Indonesia.
“Salah satu cara peningkatannya adalah menciptakan berbagai produk innovasi dan produk turunnanya yang dapat meningkatkan nilai tambah added value, pertumbuhan ekonomi dan devisa Negara. Pada akhirnya akan meningkat kesejateraan bangsa,” ucap Rektor Unand Prof Tafdil Husni dalam sambutan Wisuda I tahun 2018 Sabtu (10/2).
Dikatakan Rektor, Indonesia tidak hanya menghadapi masalah ketertinggalan kualitas Sumber daya Manusia (SDM) dibidang pendidikan atau diwilayah akademik tetapi juga diwilayah kemampuan digital, maka hukumnya wajib sarjana muda melek teknologi informasi dan komunikasi (TIK).
Rektor juga sampaikan, TIK dalam pendidikan tinggi tidak sekedar urusan perangkat keras tetapi lebih pada kemampuan akademisi untuk mengolah, memproses, merekayasa, sekaligus memanfaatkan teknologi untuk akselerasi SDM yang kontemporer.
Menjawan tantangan yang ada, Tafdil Husni menyampaikan kepada sarjana muda untuk jangan lah berhenti menuntut ilmu, tumbuh kembangkan budaya inovasi.
“Temuan yang baru yang inovatif merupakan kunci dari perkembangan suatu bangsa untuk memenangkan persaingan. Inovasilah kuncinya, kekayaan sumberdaya alam dan kesuburan tanah negara kita tidaklah banyak membantu jika tidak dibarengi dengan karya-karya inovatif,” kata Rektor. (Ridho)