Bagi Walikota Padang, H. Mahyeldi Ansharullah, Wakil Walikota Emzalmi dan Ketua DPRD Padang, Erisman, serta seluruh warga kota, peringatan Hari Jadi Kota Padang ke ke 347 tahun sebagai ajang refleksi, pembangunan Kota Padang selama tujuh tahun telah membaik pascagempa 2009.
Hal ini sesuai dengan visi misi walikota periode ini. Namun tidak dapat dipungkiri, masih banyak persoalan yang belum terselesaikan.
Ketua DPRD Padang, Erisman saat membuka Rapat Paripurna Istimewa dalam rangka memperingati Hari Jadi Kota Padang ke-347, Minggu (7/8/2016), berharap Pemko Padang senantiasa terus melakukan evaluasi hasil kerjanya, dan masyarakat hendaknya turut serta dalam percepatan pembangunan kota Padang.
Sejalan dengan itu, ujarnya menambahkan, DPRD Padang sebagai mitra Pemerintah Kota Padang juga akan terus mendorong pemko untuk komit, dan konsisten dalam memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat.
Sementara Walikota Padang, Mahyeldi dikesempatan itu menyampaikan, secara umum sangat banyak orientasi pembangunan di daerah ini, termasuk setelah ditetapkan sebagai metropolitan palapa, dan masih ada tantangan-tantangan terkait masalah perkotaan.
Ia juga menyebutkan, hingga akhir tahun 2016 Pemerintah Kota Padang akan menyelesaikan 241,35 kilometer jalan dari 325,288 kilometer yang telah direncanakan. Dan selanjutnya jalan tersebut ditargetkan dapat diselesaikan hingga tahun 2018.
Lebih jauh dikatakan Mahyeldi, setelah betonisasi selesai, maka perekonomian warga Padang diharapkan juga akan meningkat karena akses jalan mereka menjadi lebih mudah.
Kepada wartawan Sumbar Post, Mahyeldi mengatakan, belakangan pertumbuhan ekonomi Kota Padang terus meningkat. Peningkatan ekonomi itu dibarengi kenaikan produk domestik regional bruto (PDRB) per kapita.
Peningkatan ekonomi dari tahun ke tahun ini, ujar Mahyeldi menambahkan, juga diiringi dengan kenaikan PDRB per kapita yang saat ini mencapai Rp38.299,08.
Lebih jauh dikatakan Mahyeldi, pada tahun 2011 pertumbuhan ekonomi Padang mencapai 6,41 persen, jumlah ini naik pada 2012 sebesar 6,61 persen. Setahun kemudian tren positif tersebut berlanjut hingga mencapai 6,48 persen, meski mengalami penurunan namun nilai PDRB mengalami peningkatan hingga Rp35.929, 76. Sebelumnya jumlahnya hanya Rp32.503,59.
“Hal yang sama terjadi pada tahun 2014, persentase mengalami penurunan namun secara PDRB mengalami peningkatan hingga 38.299,08. Meskipun secara grafik terjadi fluktuasi namun dalam fakta di lapangan pendapatan ekonomi masyarakat cenderung meningkat,” kata Mahyeldi.
Dari data yang ada pada redaksi tabloid ini, peningkatan ekonomi ini lebih dikarenakan dua hal, yakni aktivitas pelabuhan di Teluk Bayur dan Bandara Internasional Minangkabau. Meskipun bandara terletak di Kabupaten Padang Pariaman, namun arus aktivitas dominan menuju dan dari Padang, baik dalam hal distribusi perdagangan, penumpang, hingga wisatawan.
Bahkan, dengan bertambahnya jumlah penerbangan di bandara hingga mencapai 10 kali lebih dalam sehari menjadikan arus ekonomi dari dan ke Padang meningkat dan padat. Sementara peningkatan dari pelabuhan terutama dalam hal perdagangan barang mentah dan industri seperti semen, rempah-rampah dan bahan lainnya.
RAPAT PARIPURNA
Peringatan Hari Jadi Kota Padang yang jatuh pada hari Minggu tanggal 7 Agustus 2016 ke 347 tahun diperingati dengan rapat paripurna istimewa di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kota Padang.
Dalam rapat paripurna istimewa tersebut turut hadir Gubernur Sumatra Barat Irwan Prayitno, Walikota dan Wakil Walikota Padang, Anggota DPD RI, DPR RI Dapil Sumbar, Ketua DPRD beserta seluruh unsur pimpinan dan Anggota DPRD Sumbar, Forkopimda, Ketua Pengadilan Tinggi Sumbar, Danlantamal Padang, Ketua BPK RI Sumbar, Rektor dan Pimpinan Perguruan Tinggi, Bupati/Walikota se Sumbar, Camat se Kota Padang, dan yang lainnya.
Dalam rapat paripurna istimewa, Erisman selaku Ketua DPRD Padang menyampaikan sambutannya, setiap tahunnya pada tanggal 7 Agustus kita memperingati hari jadi kota Padang dalam rapat paripurna istimewa, dan hari ini kita memperingati hari jadi kota Padang yang ke 347 tahun.
Sementara Walikota Padang Mahyeldi menyampaikan, banyak hal yang menjadi kekuatan kota Padang untuk berkembang ke arah yang lebih baik sebagai ibu kota provinsi Sumbar, sehingga memasuki tahun ke tiga ini beberapa masalah mendasar perkotaan secara bertahap sebahagian sudah mulai dapat diurai, diminimalisir dan selesaikan sesuai dengan garisan visi kota Padang lima tahun ke depan yaitu mewujudkan kota Padang sebagai kota pendidikan, perdagangan dan pariwisata yang sejahtera, religius dan berbudaya. (Pipit)