AGAM— Suasana ceria memenuhi Posko Semen Padang Peduli di Nagari Salareh Aia Timur, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam, Rabu malam. Di tengah upaya pemulihan pascabencana banjir bandang, PT Semen Padang, anak usaha PT Semen Indonesia (Persero), Tbk. atau SIG, menggelar kegiatan trauma healing bagi puluhan anak terdampak bencana.
Sekitar 50 anak mengikuti aktivitas tersebut. Wajah mereka yang semula diliputi kecemasan perlahan berubah menjadi ceria saat para relawan mengajak bermain berbagai permainan edukatif. Gelak tawa yang memenuhi ruangan menjadi penanda bahwa sejenak mereka dapat melupakan pengalaman menegangkan ketika banjir melanda kampung mereka.
“Kegiatan ini kami lakukan untuk membantu mengurangi trauma yang dialami anak-anak setelah bencana besar di daerah ini,” ujar Koordinator Lapangan Semen Padang Peduli, Hendra Wayan.
Ia menambahkan, pendampingan psikososial penting dilakukan agar anak-anak kembali merasa aman dan diperhatikan selama masa pemulihan.
Usai bermain, kegiatan dilanjutkan dengan nonton bareng film Surau dan Silek. Film berlatar budaya Minangkabau itu langsung menarik perhatian. Anak-anak duduk rapi dan menikmati kisah yang sarat nilai persahabatan dan keberanian.
Salah seorang peserta, Raka Perdana, mengaku senang bisa bermain dan tertawa bersama teman-temannya.
“Aku senang sekali. Jadi tidak takut lagi,” katanya.
Hal serupa disampaikan Muhammad Afif Ikrami. “Seru, banyak teman baru. Besok mau ikut lagi kalau ada. Terima kasih PT Semen Padang,” ujarnya.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PT Semen Padang, Win Bernadino, menegaskan bahwa trauma healing menjadi bagian dari komitmen perusahaan dalam mendampingi masyarakat terdampak bencana, terutama anak-anak yang rentan secara psikologis.
“Ini wujud nyata kepedulian kami. Tidak hanya bantuan logistik, tetapi juga perhatian pada pemulihan mental anak-anak, karena mereka adalah generasi yang harus kita jaga,” ujarnya.
Sejak awal bencana, Semen Padang Peduli telah mengerahkan tim dan bantuan ke sejumlah titik terdampak di Kabupaten Agam dan wilayah lain di Sumatra Barat. Kegiatan trauma healing ini melengkapi upaya pemulihan yang dilakukan, dengan harapan anak-anak dapat kembali ceria dan bangkit dari pengalaman traumatis.
Langkah ini juga sejalan dengan Asta Cita Presiden RI, khususnya poin ke-5 tentang peningkatan kualitas lingkungan hidup dan poin ke-7 mengenai penguatan ketahanan bencana.
“Kami berharap kehadiran relawan dapat mempercepat pemulihan pascabencana,” tutup Win.(*)












