Daerah  

Wakil Bupati Pasaman Resmikan Tata Ruang Baru Benda Sejarah Museum Tuanku Imam Bonjol

Pasaman–Sebagai wujud komitmen dalam pelestarian sejarah dan budaya daerah, Pemerintah Kabupaten Pasaman melalui Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga, dan Kebudayaan (Disparporabud) terus melakukan berbagai upaya perawatan dan pembenahan terhadap Museum Tuanku Imam Bonjol, yang terletak di Nagari Ganggo Mudiak, Kecamatan Bonjol.

Museum yang mulai dibangun pada tahun 1991 melalui anggaran Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Sumatera Barat, dan diserahkan kepada Pemerintah Daerah Kabupaten Pasaman pada Oktober 1993, kini tampil semakin tertata dan representatif.

Berbagai sarana dan prasarana, termasuk koleksi benda-benda bersejarah yang ada di museum ini, terus dijaga dan dirawat secara berkala. Tahun 2024 lalu, Disparporabud Pasaman telah melaksanakan kegiatan fumigasi untuk menjaga keutuhan dan keaslian koleksi bersejarah dari kerusakan.

Memasuki tahun anggaran 2025, pemerintah daerah kembali melanjutkan komitmen tersebut dengan melakukan perbaikan tata ruang koleksi benda-benda bersejarah Museum Tuanku Imam Bonjol. Program ini dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Kebudayaan.

Kepala Disparporabud Pasaman, Ade Harlien, S.STP, M.Si, didampingi Sekretaris Dinas Ahdi Susanto, M.Pd, dan Kabid Kebudayaan Jaffar, SH, menjelaskan bahwa pembenahan tata ruang ini bertujuan untuk menghadirkan suasana baru yang lebih nyaman dan edukatif bagi para pengunjung.

Peresmian tata ruang baru tersebut secara resmi dilakukan oleh Wakil Bupati Pasaman, Parulian Dalimunthe, SH, didampingi perwakilan Asosiasi Museum Indonesia (AMI), Ibu Nofi, bersama Kadis Disparporabud Pasaman, Sekretaris Dinas, Camat Bonjol Ferta Daforza, S.STP, M.Si, serta jajaran terkait.

Dalam sambutannya, Wakil Bupati Parulian Dalimunthe menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Asosiasi Museum Indonesia atas dukungan dan kerja samanya dalam menjaga keberlangsungan Museum Tuanku Imam Bonjol.

“Kami bangga atas perhatian dan dukungan AMI yang terus berkelanjutan dalam membantu perawatan, baik terhadap bangunan museum maupun benda-benda sejarah di dalamnya. Disparporabud diharapkan terus berkoordinasi dengan AMI untuk memastikan keberlanjutan dan pengembangan Museum Tuanku Imam Bonjol ke depan,” ujar Wabup.

Lebih lanjut, beliau menegaskan bahwa Museum Tuanku Imam Bonjol tidak hanya menjadi tempat penyimpanan benda-benda bersejarah, tetapi juga berperan penting dalam menumbuhkan semangat nasionalisme dan patriotisme di kalangan generasi muda.

“Museum ini adalah kebanggaan masyarakat Pasaman dan Sumatera Barat. Selain menyimpan warisan perjuangan Tuanku Imam Bonjol, museum ini menjadi sarana edukasi untuk menanamkan nilai-nilai cinta sejarah, budaya, dan semangat perjuangan kepada anak-anak bangsa,” tutupnya.

Dengan perbaikan tata ruang dan perawatan yang berkesinambungan, Museum Tuanku Imam Bonjol diharapkan semakin menarik minat masyarakat untuk berkunjung, serta menjadi pusat edukasi dan kebanggaan budaya bagi masyarakat Pasaman dan Sumatera Barat. (Amri)