Daerah  

Ismet Datuak Bagindo Kali Pimpin Pengasahan Gelar Datuak Simarajo di Binjai

PASAMAN — Tradisi adat Minangkabau kembali tampak hidup dalam upacara Malewa Gala (pengasahan gelar) Datuak Simarajo yang dilaksanakan di Jorong Padang Kubu, Nagari Binjai, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman pada Senin, 20 Oktober 2025.

Prosesi sakral tersebut merupakan bagian dari warisan adat Pasukuan Malayu, yang menegaskan prinsip “Adat nan indak lakang dek paneh, indak lapuak dek hujan” — adat yang tak lekang oleh panas dan tak lapuk oleh hujan.

Upacara Malewa Gala Pengasahan Gelar Datuak Simarajo dilaksanakan langsung di rumah kediaman penerima gelar, Bintang, yang kini resmi menyandang gelar Datuak Simarajo. Dalam adat Minangkabau, dikenal ungkapan “Ketek banamo, gadang bagala”, yang berarti setiap orang yang dewasa dan diangkat menjadi pemangku adat akan diberi gelar kebesaran.

Gelar Datuak Simarajo merupakan gelar pusaka (sako) yang diwariskan berdasarkan prinsip “Warih nan bajawek”, yakni gelar yang diturunkan kepada kemenakan, bukan kepada anak kandung. Hal ini sejalan dengan falsafah adat “Gadang mamak dek kamanakan”, di mana seorang mamak (paman) menjadi besar karena kemenakannya.

Dalam acara tersebut, Ismet Datuak Bagindo Kali, selaku Basa Kutub dan bagian dari Rajo Ampek Selo, memimpin langsung prosesi pemasangan Saluak, penanda kebesaran seorang penghulu adat. Ia menegaskan bahwa meski jarak dan kesibukan memisahkan, pengawasan dan tanggung jawab adat terhadap cucu kemenakan di Binjai tetap menjadi amanah yang dijaga turun-temurun.

“Sako itu adalah adat yang tidak lekang karena panas, tidak lapuk karena hujan,” ujar Ismet Datuak Bagindo Kali dalam sambutannya.

Dalam nasihat adatnya, Ismet Datuak Bagindo Kali berpesan agar Datuak Simarajo selalu: Bersikap adil dalam menyelesaikan persoalan di antara anak dan cucu kemenakan, menjaga sako dan pusako kaum dengan baik, bekerjasama dengan pemerintahan nagari dalam menciptakan kerukunan dan kedamaian, menjunjung tinggi aturan adat dalam setiap langkah kepemimpinan.

“Gadangnya seorang pangulu bukan karena uang atau kekuasaan, tetapi karena amanah dan dukungan dari cucu kemenakan,” tutupnya.

Dengan pemasangan saluak tersebut, Bintang resmi menjadi Datuak Simarajo, salah seorang pemangku adat di Nagari Binjai, Pasukuan Malayu, yang bernaung di bawah pimpinan Datuak Bagindo Kali.(Amri)