Daerah  

Masjid Al- Muhajirin Tuan Rumah PORSadin Lubeg 2025, Camat Andi Amir Puji FKDT

Padang – Masjid Al-Muhajirin Kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX, pada Ahad (22/6/2025) menjadi lokasi pelaksanaan Pekan Olahraga dan Seni Antar Diniyah (PORSADIN) Tingkat Kecamatan Lubuk Begalung, setelah Camat Lubeg, Andi Amir membukanya secara resmi.

“Pemerintah Kota Padang dibawah kepemimpinan Bapak Fadly Amran dan Wawako Buya Maigus Nasir terus memberikan perhatian serius dan memberikan dukungan penuh berbagai upaya untuk pengembangan potensi generasi muda. Iven Porsadin sebagai wadah untuk menyalurkan energi dan bakat anak santri melalui kegiatan yang positif,” tegas Camat Lubeg Andi Amir, sembari mengapresiasi sinergi dan kolaborasi seluruh pihak yang mendukung terselenggaranya iven tahunan ini.

Dikatakannya, pujian pantas diberikan, baik itu jajaran Kelurahan dan KUA Kecamatan, FKDT, serta seluruh unsur, Pengurus Masjid dan khususnya masyarakat kelurahan Parak Laweh Pulau Aia Nan XX sebagai tuan rumah.

Dijelaskanya, Porsadin sejalan dengan visi misi Pemko Padang yakni menggerakkan segala potensi untuk mewujudkan Kota Padang sebagai Kota Pintar (Smart City) dan Kota Sehat, berlandaskan Agama dan Budaya, menuju kota yang Maju dan Sejahtera, dan sesuai dengan progul yaitu Padang Juara dan Smart Surau.

“Porsadin bukan hanya ajang kompetisi untuk mengukur kemampuan di bidang olahraga dan seni. Namun juga sebagai media untuk mempererat silaturahmi antar lembaga Diniyah Kecamatan Lubeg” jelasnya.

Menurut Andi Amir, nilai-nilai islami yang terkandung dalam setiap cabang olahraga dan seni, diharapkan tercermin pula dalam perilaku santri Diniyah. Terlebih di era yang penuh tantangan seperti sekarang.Karena mereka akan menjadi generasi penerus pemimpin bangsa.

“Didalam Islam itu, manusia yang paling baik itu yang paling banyak memberi. Hari ini kita semua hadir disini, adalah wujud pemberian semua yang ada disini. Bahkan yang diberi itu bukan hanya financial. Tapi yang kita miliki itu semangat kebersamaan dan kerja masing masing” bebernya.

Ia melanjutkan, Pendidikan takmiliyah di Kecamatan Lubeg betul betul berfungsi sesuai dengan namanya sebagai penyempurna. Kehadiran pendidikan Diniyah takmiliyah sebagai penyempurna dalam pembangunan bidang keagamaan.

Para santri yang sekolah di SD, SMP dan SMA yang menimba ilmu agama hanya 2-3 jam dalam seminggu, itu tidak paripurna, Terlebih ditengah dinamisnya tantangan zaman kedepan. Pendidikan diniyah Takmiliyah menjadi sebuah kebutuhan sekaligus keniscayaan.

“Maka harus kita sadari, tugas membangun Diniyah Takmiliyah ini adalah tugas kita bersama. Bukan hanya tugas Penyuluh Agama, Tugas Pemda, atau FKDT, tapi tugas kita semua seluruh pihak dan masyarakat. Untuk itu, secara khusus kami memberikan apresiasi yang tinggi kepada FKDT (Forum Komunikasi Diniyah Takmiliyah) Kecamatan Lubeg”pungkasnya. (Agusmardi)