Padang – Pemerintah Kabupaten Sarolangun Provinsi Jambi mengandeng Universitas Andalas dalam proses pendidikan dokter spesialis bagi dokter-dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof. Dr. H. M. Chatib Quzwain. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) antar Pemerintah Kabupaten Sarolangon pada Senin (11/9) di Ruang Sidang Senat lantai 4 Gedung Rektorat Kampus Unand Limau Manis Padang.
Kerjasama kedua lembaga ini ditandatangani langsung oleh Bupati Kabupaten Sarolangun, H. Cek Endra dan Rektor Unand Prof. Dr. Tafil Husni, SE, MBA serta dihadiri oleh Asisten 1 Pemkab Sarolangun, Direktur RSUD Sarolangun, Wakil Rekto, Dekan, ketua Lembaga dan jajaran pimpinan Unand.
“Sebenarnya jauh sebelum dilaksanakannya MoU ini, Universitas Andalas telah banyak membantu Pemerintahan Kabupaten Sarolangun, khususnya dibidang kesehatan, karena sebagian besar dokter yang bekerja di RSUD Prof. Dr. H. M. Chatib Quzwain adalah alumni dari Fakultas Kedokteran Unand” ucap H. Cek Endra.
Ini awal kerjasama secara resmi. Kerjasama ini kita maksudkan untuk mendidik dokter spesialis RSUD Prof. Dr. H. M. Chatib Quzwain di Unand untuk menjadi dokter spesialis yang profesional dan juga meminta masukan serta ide pemikiran dari ahli-ahli Unand khususnya dalam bidang kesehatan berkaitan dengan sarana dan prasarana rumah sakit.
“Apa kelengkapan alat kesehatan yang perlu disediakan rumah sakit, sarana penunjang apa yang harus ada dan perlu dilengkapi. Untuk itu kita sangat membutuhkan masukan dari Unand”tambahnya.
Lebih lanjut ia menjelaskan saat ini RSUD Prof. Dr. H. M. Chatib Quzwain merupakan rumah sakit rujukan bagi kabupaten yang ada disekitarnya. Kondisi RS ini yang berada dipinggir lintas sehingga membuat RS ini semakin hari jumlah pasienya semakin meningkat. Peningkatan jumlah pasien tentu harus dibarengi dengan peningkatan kualitas layanan, sumber daya manusia, sarana dan prasarana.
Cek Endra juga menjelaskan Sarolangun merupakan kabupaten pemekaran dari provinsi Jambi pada tahun 1999. Saat ini memiliki 10 kecamatan, 159 desa dengan jumlah penduduk 130.000 jiwa. Potensi alam yang ada saat ini adalah perkebunan, sawit, batu bara, pertambangan, dan lainya. Potensi sumber daya alam ini tentu perlu dikelola dengan baik. Jadi sudah tepat kiranya mengandeng perguruan tinggi.
“Kedepannya kerjasama ini tentu harus dikembangkan baik dari segi kualitas dan kuantitas. Kita berharap Unand dapat tmembangun Sarolangun menuju kabupaten yang lebih maju” tutupnya.
Sementara itu, Rektor Unand, Prof. Dr. Tafdil Husni, SE, MBA menyebutkan kerjasama ini sebagai wujud sinergi antara oemerintah dengan perguruan tinggi. Kita tahu bahwa perguruan tinggi merupakan center of knowledge. Potensi sumber daya alam Sarolangun yang luar biasa tentu juga butuh pemikiran yang luar biasa dari para ahli, Untuk itu, Universitas Andalas siap membantu menyumbangkan ide dan pemikiran para ahli yang ada di Unand.
Ia juga menyebutkan saat ini Fakultas Kedokteran Unand memiliki pengajar sebagian besar telah berkualifikasi Guru Besar dan Doktor. FK Unand juga telah banyak membina beberapa RS di beberapa wilayah di Indonesia. Selain itu, Unand juga telah memiliki rumah sakit dengan keunggulan dalam bidang kemoterapi, pengobatan kanker. RS Unand telah memiliki peralatan yang cangih. “Untuk itu, sudah tepat kiranya Pemkab Sarolangun memilih Unand sebagai mitra dalam membangun Kabupaten Sarolangun dari berbagai bidang”tambahnya.