PADANG-Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat akan berakhir Bulan April 2025, berarti akan ada pemilihan Ketua KONI pada Mei tahun ini.
Dari rumor yang berkembang, ada tiga bakal calon yang akan maju untuk memperebutkan posisi sebagai orang nomor satu di organisasi olahraga tersebut seperti Hamdanus, Yohanes Wempi dan Delfi Nasri.
Tiga Bacalon tersebut Hamdanus yang digadang-gadangkan dekat dengan gubernur Sumbar terpilih, Mahyeldi, buktinya dengan hadirnya mantan Plt KONI Sumbar tersebut saat acara silahturahmi Pengprov Sumbar dengan Ketua Cabor dan Ketua KONI kabupaten kota yang diadakan di Auditorium Gubenuran, Kamis (13/2/2025) malam.
Apakah kehadiran Hamdanus memberi sinyal bahwa dia memang dekat dengan orang nomor satu di Ranah Minang tersebut. Menanggapi hal tersebut Mahyeldi hanya terseyum.
“Sebagai Gubernur Sumbar saya bersikap netral terhadap bacalon Ketua KONI, tentu yang akan menentukan para cabor dan KONI kabupaten kota yang akan menentukan, karena mereka yang memiliki hak suara, ” ujar Mahyeldi tersenyum sambil melirik ke Hamdanus yang berada di sampingnya.
Ketika ditanya wartawan perihal sosok Hamdanus, Mahyeldi memberikan sinyalemen bahwa jika memang cabor dan KONI daerah sepakat, maka dimusyawarahkan dengan baik hal tersebut. Tidak perlu ada perpecahan – perpecahan.
“Kekompakan tentu harus kita jaga dengan baik. Karena ini.untuk kepentingan bersama. Jika di pusat terpecah – pecah, jangan pula daerah ikut-ikutan. Sudah banyak kejadian lembaga pusat seperti itu,” tuturnya.
Mahyeldi pun mendukung penuh dunia olahraga Sumbar kedepan. Seperti bakal melaksanakan Porprov pada 2025 dan 2027 untuk persiapan PON 2028 di NTB dan NTT.
“Bukan tidak mungkin kita bisa jadi tuan rumah PON 2032. Bisa kita gelar sendiri, atau bisa kita bersama Provinsi Jambi atau Bengkulu barangkali,” ungkapnya
Ia selalu meminta kepada insan olahraga untuk menjaga selalu kekompakan dan soliditas. Agar prestasi Sumbar kembali meningkat. Tidak mungkin bakal sukses, jika sinergi dan kolaborasi tidak terbentuk.
Meski tidak mengungkapkan siapa yang direstui, namun dari tutur bahasa dan lirikan matanya orang yang melihat sudah dapat menyimpulkan bahwa gubernur sudah punya pilihan siapa yang direstuinya. (Al/Nal)