Pekanbaru, -Sebanyak 17 orang Anggota Forum Pembauran Kota Payakumbuh melakukan Kunjungan studi koperatif ke FPK Pekanbaru, 14 sampai dengn 16 November 2024. Ikut dalam rombongan 6 orang dari Skpd yang membawahi FPK Kesbangpol, Payakumbuh.
Forum Pembauran Kota Payakumbuh merupakan forum yang anggota nya terdiri dari etnis etnis atau organisasi atau perkumpulan masyarakat yang ada di seluruh tanah air.
Ketua FPK Kota Payakumbuh, Srijoko, didampingi KTU Kesbangpol, Aini Nesa Putri, mengatakan, kunjungan ini bertujuan selain silaturahmi dengan FPK Kota Pekanbaru, juga dalam rangka mendapatkan masukan dari FPK Pekanbaru dalam hal bagaiman cara dam trik FPK Pekanbaru bisa berkembang dan ekxis ditengah masyarakat.
Selain itu kami mau belajar bagaiman FPK Pekanbaru dapat bantuan dari Pemko Pekanbaru, baik itu berupa anggaran rutin, sekretariat dan mobil operasional dari Pemko Pekanbaru.
Acara yang berlangsung dikantor Kesbangpol Kota Pekanbaru disambut oleh Kepala Kesbangpol diwakili Kabidnya, Anbriko, Ketua FPK, Suraji dan hajarannya
Ketua FPK Pekan Baru, Suraji. Mengatakan, FPK Pekanbaru berdiri tahun 2013. Semasa Walikota Firdaus. Saat itu walikota sangat welcome sekali dengan organisasi FPK.
Diakui Suraji yang mantan ASN ini, keberadaan FPK di Pekanbaru sangatlah dibutuhkan. Selain bekerja sama stel older terkai, kita juga sangat aktif dalam bersilaturahmi dengan pengguyupan penggiyupan yang ada. Sehingga konflik konflik yang terjadi antar etnis dapat diatasi dengan baik.
Dikatakan Suraji , dengan moto tau diri, kami tidak akan mengganggu dan kami tidak mau diganggu.
Artinya FPK siap bersama pemerintah untuk bersama sama membangun kota Pekanbaru, baik dari segi keamanan dan kemajuan Kota, Pekanbaru tegas, Suraji.
Diakui Suraji, selain mendapatkan bantuan sekretariat dan Mobil operasional, tiap tahun kami mendapatkan bantuan dana.
Dengan bantuan itu, kami tiap tahun bisa melaksanakan pelatihan pelatihan untuk yokoh tokoh masyarakat serta generasi muda.
Yang bertujuan untuk menambah wawasan kebangsaan dan kerukunan antar masyarakat yang terdiri dari berbagsi etnis itu, tegas Suraji. (Fik)