Tanah Datar–Calon Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Ekos Albar, pulang kampung ke Batusangkar, Kabupaten Tanah Datar, Kamis (26/9/2024). Ia bersilaturahmi dengan masyarakat dan berziarah ke makam ayahnya, Albar Munaf, di Jorong Tigo Batua, Nagari Parambahan, Kecamatan Lima Kaum.
Wakil Wali Kota Padang 2023-2024 itu mendoakan ayahnya. Matanya merah. Ia tampak menahan air mata.
Ekos teringat perjuangan ayahnya semasa hidup ketika membesarkan anak-anaknya di kampung halaman hingga mengembuskan napas terakhir pada usia 48 tahun pada 1989.
Albar Munaf merupakan birokrat. Ia menjadi camat di Lima Kaum pada 1969-1974. Jabatan terakhirnya ialah Sekretaris DPRD Limapuluh Kota.
Sementara itu, ibu Ekos Albar, Nurhaida Hanum, ketika itu merupakan bidan. Kini ia berusia 82 tahun dan tinggal di Jakarta.
“Almarhum ayah saya dimakamkan di sini. Saya selalu ziarah sekali setahun apabila pulang ke Batusangkar,” kata Ekos.
Ekos juga mengenang rumah semasa kecilnya, yang berada tidak jauh dari makam ayahnya. Di rumah permanen berdesain bangunan lama itu ia teringat kenangan bersama orang tuanya.
Ia juga pernah berfoto di depan rumah bersama orang tuanya semasa kecil. Foto itu masih tersimpan baik di ponselnya.
“Jadi, Batusangkar kampung halaman saya. Saya bukan Batusangkar blasteran, tapi asli orang Batusangkar. Ibu saya dinas di Batusangkar, sebagai bidan ketika itu,” tuturnya.
Ekos begitu mencintai orang tuanya, apalagi ibunya. Dalam perjalanan karirnya, dari sebagai pengusaha hingga terjun ke dunia politik, ia selalu meminta doa ibunya.
“Dalam perjalanan, selalu saya meminta doa kepasa beliau. Doa orang tua adalah sebaik-baiknya doa,” ujarnya.
Ekos lantas bercerita peran ibunya yang mendorongnya untuk maju sebagai Cawagub Sumbar. Sebelumnya, istri dan anak-anaknya sempat tidak merestuinya untuk ikut Pilgub Sumbar.
“Pada waktu selesai sebagai Wakil Wali Kota Padang, saya memutuskan untuk kembali ke Jakarta. Selang dua Minggu, telepon bertubi-tubi dari kawan-kawan, dari keluarga, untuk diminta maju mendampingi Bapak Epyardi Asda. Awalnya keluarga tidak mengizinkan, terutama Istri dan anak,” ucap Ekos.
Namun, karena dorongan ibunya, Ekos akhirnya ikut Pilgub Sumbar. Ia menyadari bahwa ibunya sangat ingin anaknya mengabdi untuk rakyat, seperti ayahnya.
“Bagaimana pun, ibu saya sebagai istri camat tentunya ingin anaknya berkiprah di pemerintahan. Akhirnya, baru saya putuskan maju. Ini semuanya jalan Allah. Tadinya tidak ada prediksi untuk sampai ke sini. Tapi, ini sudah jalan yang harus saya lewati.
Mudah-mudahan keputusan dan jalan hidup bermanfaat bagi masyarakat Sumbar, khususnya saudara-saudara saya di Tanah Datar,” ujarnya.(mardi)