Daerah  

Dr Febby dan Prof Reni Mayerni serta Pak Nanuk Jadi Pembicara Seminar tentang Ketahanan Nasional di Bali

Jakarta — Catet gaess properti lover… Asosiasi Dosen dan Pengajar Ketahanan Nasional (APTANNAS) dan Ikatan Pengusaha Bahan Bangunan (IPBBI) pada 19-22 September 2004 mendatang berkolaborasi menggelar seminar tentang Ketahanan Bangunan , Infrastruktur dan Adaptasi Bahan Bangunan Terhadap Rumah Traditional Indonesia di Bali Sunset Road.

Hal ini diungkap Ketua Umum APTANNAS , Dr Margaretha Hanita yang juga Ketua Prodi S3 di SKSG Universitas Indonesia , menyampaikan bahwa seminar menampilkan beberapa pembicara mumpuni soal ketahanan nasional dan ketahanan bangunan.

“Pembicaranya ada  Deputy Kajian Strategik Lemhanas RI , Prof Dr Ir Reni Mayerni dengan materi tentang Rantai Pasok Global  Ketahanan Bangunan dan Infrastruktur di Masa Krisis. Juga Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Infrastruktur , Dr Insannul Kamil yang juga merupakan tenaga pengajar dari universitas Andalas mengulas materi detil soal ketahanan bangunan,”ujar Dr Margaretha Hanita SH MSi.

Selain dua pembicara, APTANNAS juga menghadirkan Jarwansyah selaku Deputy Rehabilitasi dqn Rekonstruksi dari BNPB

Dihari berikutnya  Seminar dan Pameran  juga menghadirkan Ketua Umum Hipparin (Himpunan Pengusaha dan Profesional Pariwisata Indonesia) yang juga ketua umum Persatuan Dosen Pariwisata Indonesia (Perdosparin) Dr. Febby Dt Bangso Sst.Par M.Par QRGP , CFA.

Dr Febby memaparkan tentang Rumah Gadang Sebagai Ketahanan Budaya , Adaptasi Bahan Bangunan,  Antisipasi Krisis Bencana dan Daya Tarik Pariwisata , bersama dengan Guru Besar Dosen Aristektur Fakultas Tekhnik dari Universitas Udayana Prof Dr Anak Agung Ayu Oka Saraswati

Popo Danes Architec Contomporer Juga Akan Menjadi Pembicara tentang Architecture Berkelanjutan

Hanita juga menjelaskan bahwa seminar ini tidak hanya berbicara tentang ketahanan bangunan dan infrastruktur saja tetapi tentang rantai pasok global, kemudian perlu edukasi ke masyarakat terhadap bangunan publik, infrastruktur dikawasan daerah bencana apalagi di daerah destinasi wisata

“Kita melihat bangunan tradisional di seluruh Indonesia yang ternyata baik untuk menghadapi bencana seperti gempa tetapi bahan bangunan asli itu seperti kayu dan ijuk sudah sulit didapat sehingga perlu adaptasi bahan bangunan tanpa mengurangi nilai dan makna bangunan traditional tersebut yang ternyata merupakan salah satu daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Indonesia,”ujar Hanita, Minggu 15/9-2024.

Disamping seminar , Pameran juga akan menampilkan produk lokal berkualitas untuk bahan bangunan mulai dari atap , keramik , cat dan produk produk baru yang cocok untuk bahan bangunan di pinggir pantai ataupun di pegunungan. (Agusmardi)