Payakumbuh – Ketua DPRD Provinsi Sumatera Barat, Supardi, SH, menekankan pentingnya perhatian serius terhadap permasalahan sosial yang berkembang di Kota Payakumbuh. Menurutnya, tantangan sosial ini merupakan ancaman bagi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat di masa depan.
Hal ini disampaikan Supardi dalam acara Penyuluhan Sosial Keliling yang diselenggarakan oleh Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat di Hotel Farabi, Payakumbuh, pada Rabu (7/8/2024).
Supardi mengungkapkan bahwa salah satu pemicu utama permasalahan sosial di Payakumbuh adalah tingginya tingkat pengangguran. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Payakumbuh masuk dalam lima besar daerah dengan angka pengangguran tertinggi di Sumatera Barat.
“Tingginya angka pengangguran ini berdampak langsung pada meningkatnya kemiskinan, perilaku judi, narkoba, perceraian, dan kejahatan lainnya,” ujar Supardi.
Menurut Supardi, pengangguran yang tinggi dapat memicu lonjakan angka kriminalitas dan kenakalan remaja di Payakumbuh. Oleh karena itu, diperlukan langkah strategis dan sistematis untuk mengatasi permasalahan sosial ini, salah satunya melalui program Penyuluhan Sosial Keliling.
“Program ini merupakan bentuk nyata kehadiran pemerintah di tengah masyarakat, memberikan bimbingan dan pelatihan untuk menghadapi permasalahan yang ada,” jelasnya.
Selain itu, Supardi juga menyoroti maraknya kasus LGBT, pinjaman online (pinjol), dan peredaran narkoba yang menjadi ancaman serius bagi generasi muda.
Ia menegaskan bahwa semua pihak harus bekerja sama untuk menyelamatkan generasi penerus bangsa dari berbagai ancaman tersebut.
“Allah dalam Al-Qur’an memerintahkan kita untuk tidak meninggalkan generasi yang buruk, demi menjaga kelangsungan peradaban bangsa,” tegas Supardi.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Tim Pelaksana Kegiatan K2KRS, Rosyi Marina Devita, SE, yang mewakili Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumatera Barat, menekankan pentingnya kemitraan antara pemerintah dan masyarakat dalam penanganan masalah sosial.
“Pemerintah harus bergandengan tangan dengan masyarakat yang peduli dalam menyelenggarakan kesejahteraan sosial,” ujar Rosyi.
Rosyi juga menekankan pentingnya penyebarluasan informasi melalui komunikasi, motivasi, dan edukasi kepada masyarakat.
Ia menyebutkan bahwa para peserta penyuluhan sosial keliling, yang terdiri dari tokoh masyarakat, tokoh agama, karang taruna, dan Pekerja Sosial Masyarakat (PSM) sebanyak 65 orang, perlu mendapatkan bekal ilmu untuk memberikan edukasi positif kepada masyarakat.
Acara penyuluhan sosial keliling ini merupakan angkatan ke-14 yang diselenggarakan di Kota Payakumbuh. Dalam kegiatan ini, Ketua DPRD Sumbar Supardi didampingi oleh Kabag Persidangan dan Perundang-Undangan Sekretariat DPRD Sumbar, Zardi Syahrir.(putra)