Pessel — Bakri Maulana, SE, MP, bakal calon Bupati Pesisir Selatan menilai Pemerintah Kabupaten Pessel lima tahun mendatang mesti meminimalkan angka kemiskinan, karena memutuskan lingkaran setan kemiskinan salah satu solusinya melalui peningkatan akses pendidikan pada anak miskin.
Hal ini disampaikan Bakri Maulana menanggapi Hari Anak Nasional, yang diperingati setiap 23 Juli, dimana sesuai amanat konstitusi pendidikan adalah hak semua anak-anak Indonesia termasuk anak-anak di Pessel, saat dihubungi Kamis (25/7/2024).
Menurut Bakri Maulana, yang akrab disapa Pak BM, pemenuhan hak-hak anak, Pemkab Pessel kedepan bersama masyarakat lebih mengoptimalkan edukasi mengenai pembuatan dan pentingnya administrasi kependudukan, mulai dari kepemilikan kartu identitas anak, akta kelahiran, kartu keluarga hingga administrasi kependudukan lainya.
Tokoh masyarakat Pessel diperantauan itu mengatakan pemerintah wajib menghadirkan pendidikan alternatif melalui pusat kegiatan belajar masyarakat atau pendidikan kesetaraan.
“Kemauan Pemkab Pessel dalam urusan pendidikan anak-anak akan menjadi perhatian saya, jika saya diberikan amanah untuk memimpin Pessel lima tahun kedepan,” ujar Pak BM, yang juga Ketua HKB (Himpunan Keluarga Batangkapas) Jabodetabek itu.
Apalagi, situasi alam saat ini, perubahan iklim dan peningkatan suhu bumi dan bencana yang melanda Pessel beberapa waktu lalu memberikan dampak pada anak.
Apalagi, pelaksanaan wajib belajar 12 tahun kurang digebyarkan selama ini. Kedepan, Pemkab Pessel memiliki pekerjaan rumah untuk mengatasi kemiskinan anak masih sangat panjang.
“Lingkaran setan kemiskinan di Pessel harus menjadi perhatian Bupati Pessel kedepan, terutama peningkatan akses pendidikan pada anak miskin, agar Pessel tidak ketinggalan dalam menuju generasi emas 2045,” pungkas Pak BM, yang sukses diperantauan ini. (mardi)