PADANG – Dalam rangka memeriahkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-66 Pengambilalihan Pabrik dari Belanda, PT Semen Padang menggelar kegiatan Jelajah Semen Padang yang diikuti oleh 50 orang penggiat media sosial Kota Padang, Minggu (21/7/2024).
Kegiatan yang dibuka oleh Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Anita Rahmawati itu, diikuti antusias oleh para peserta yang mayoritas Gen Z. Dalam rangkaian kegiatan yang dilaksanakan, panitia mengemas acara secara edukatif, menantang dan fun.
Kepala Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang Nur Ania Rahmawati mengatakan, kegiatan Jelajah Semen Padang ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan yang digelar dalam rangka memeriahkan HUT ke-66 Pengambilalihan Pabrik dari Belanda yang diperingati setiap 5 Juli.
Dalam kegiatan ini, penggiat media sosial sengaja dikenalkan dan diberi pengalaman yang menarik tentang PT Semen Padang mulai dari sejarah hingga pengelolaan kelestarian lingkungan yang dilakukan perusahaan.
“Karena peserta ini mempunyai follower yang banyak, maka dari itu kami berharap para peserta ini dapat membagikan pengalaman mereka dalam mekspolorasi sejarah dan keindahan yang ada di lingkungan PT Semen Padang, termasuk kebermanfaatan dari program yang dilakukan perusahaan bagi masyarakat,” kata Anita.
Kegiatan Jelajah Semen Padang yang diawali dengan penyampaian profil perusahaan, para peserta diajak untuk melihat lapangan golf yang juga merupakan Taman Keanekaragaman Hayati (Kehati) PT Semen Padang. Lapangan golf ini, dulunya adalah tambang tanah liat yang kemudian direklamasi menjadi Taman Kehati.
Setelah dari lapangan golf, para penggiat media sosial diajak untuk melihat arsip dan Pabrik Indarung I yang merupakan pabrik semen pertama di Indonesia yang telah ditetapan sebagai Cagar Budaya Nasional. “Bahkan, arsip Pabrik Indarung I dari tahun 1910-1972, juga diakui UNESCO sebagai Memory of the World Committee for Asia and the Pacific (MOWCAP)”, tambah Anita.
Para peserta juga diajak melihat konservasi ikan bilih yang merupakan ikan endemik Danau Singkarak yang terancam punah, lalu melihat nursery kaliandra yang merupakan sumber Energi Baru Terbarukan (EBT) yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar pengganti batubara dan penangkaran Rusa Totol.
“Ikan bilih, penangkaran rusa dan nursery tanaman kaliandra merupakan salah satu inovasi sosial perusahaan melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL),” kata Anita.
Para peserta kemudian diajak ke destinasi Geosite Gua Kelelawar Padayo agar mereka juga bisa mempromosikan ke wisatawan. Karena, pengembangan Geosite Gua Kelelawar ini juga merupakan salah satu program TJSL anak usaha dari SIG itu.
Kegiatan Jelajah Semen Padang itu berlangsung dalam suasana penuh keakraban, dan para peserta yang terbagi dalam 9 kelompok yang terdiri dari Hompimpa, Gacor, Sultan Muda, Pikachu, Auman, Bakwan, JJ Sipenjelajah, Sempad dan Shik Shak Shok, juga tampak saling bersaing untuk menyelesaian tantangan menjawab yang diberikan oleh panitia.
Kemudian, meski harus berjalan kaki sejauh lebih kurang 3 km yang dimulai dari Club House, Taman Reklamasi Lapangan Golf, Taman Kehati, terus ke Kantor Arsip, Pabrik Indarung I, hingga ke penangkaran rusa totol, konservasi ikan bilih, nursery kaliandra dan Geosite Gua Kelelawar Padayo, para peserta mengaku sangat puas bisa berpatisipasi dalam kegiatan Jelajah Semen Padang.
“Saya bersyukur bisa berpartisipasi pada kegiatan jelajah Semen Padang ini. Banyak pengetahuan yang didapat, seperti Pabrik Indarung I yang ternyata arsipnya super lengkap. Kemudian, juga ada konservasi ikan bilih dan tanaman kaliandra di sini. Saya tidak menyangka ternyata PT Semen Padang seluas itu,” kata Shabira Revinsky, salah satu peserta Jelajah Semen Padang.
Melalui kegiatan itu, ia mengaku dapat pengalaman dan teman baru sesama penggiat media sosial. Kemudian, berbagai quiz dalam kegiatan Jelajah Semen Padang ini juga membuat dia dan para peserta lainnya semakin dekat dan penuh akrab.
“Jadi, dengan adanya kegiatan ini membuat jadi bonding (hubungan emosional), antara saya dan tim, itu seru dan dekat. Intinya, kegiatan Jelajah Semen Padang ini sangat fun sekali bagi saya pribadi,” ujar alumni Fakultas Ekonomi Universitas Andalas ini.
Wanita kelahiran Padang, 1 April 1997 itu juga menyebut bahwa selain diajak untuk melihat Pabrik Indarung I, konservasi ikan bilih, dan juga nursery tanaman kaliandra, panitia juga mengajak para peserta untuk melihat Geosite Gua Kelelawar Padayo. “Kegiatannya sangat menyenangkan sekali. Apalagi, Geosite Padayo ini sekarang juga lagi viral,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan peserta Jelajah Semen Padang lainnya, bernama Ismad Fadhil. Alumni UIN Suska Riau ini menyebut bahwa kegiatan ini sangat mengedukasi sekali. Untuk itu, dia berharap ke depannya PT Semen Padang dapat kembali menggelar kegiatan serupa, konsepnya ringan, fun dan juga menantang.
“Kegiatan ini sangat mengedukasi, dan kami dapat mengetahui apa yang belum kami ketahui selama ini. Selama ini kami tahunya PT Semen Padang hanya memproduksi semen, ternyata juga banyak kegiatan yang bersifat sosial dan program peduli lingkungannya sangat keren dan inspiratif. Kami berharap kegiatan ini kembali digelar untuk yang akan datang,” kata Fadhil.(*)