Padang — Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Barat Drh. Erinaldi Yulizar. MM, mengkhawatirkan ketidakpemahaman sebagai besar Generasi Z terhadap Wawasan Kebangsaan, Undang Undang Dasar 1945, arti Bernegara di Negara Kesatuan Republik Indonesia dan apa itu arti Dasar Negara Pancasila berikut falsafah yang terkandung didalamnya.
Bahkan jika ini dibiarkan terus menerus, suatu saat nanti dalam waktu yang tidak begitu lama generasi Z ini akan kehilangan jati dirinya sebagai anak bangsa.
Pernyataan itu diungkapkan Kepala Badan Kesbangpol Sumbar Erinaldi Yulizar saat meresmikan Pemakaian Sekretariat DPD IKAL (Ikatan Keluarga Alumni Lemhanas RI) Provinsi Sumatera Barat, Rabu (19/6), di Komplek Perkantoran Badan Kesbangpol Sumatera Barat Jalan Kuini Padang.
“Saya agak merisaukan dan merasa khawatir dengan sikap dan perilaku sebagian besar anak anak GenZ sekarang. Mereka seakan tidak mau tahu, bahkan tidak perlu tahu bagaimana proses perjuangan sampai negeri ini merdeka,” katanya.
Menurut Erinaldi, dirinya tidak tahu bagaimana cara pandang generasi Z terhadap wawasan kebangsaan, cinta tanah air NKRI dan hal hal yang berkaitan dengan persatuan dan kesatuan bangsa.”Jika hal ini dibiarkan maka suatu saat nanti mereka tidak tahu kalau mereka itu lagi tinggal di Indonesia. Ini adalah buah reformasi tahun 1998 yang negatifnya. Jika saat reformasi itu ada bayi yang lahir, sekarang bayi tersebut sudah berusia 26 tahun,”bebernya.
Ditambahkannya, sejak reformasi, pelajaran tentang wawasan kebangsaan sudah mulai dihilangkan pelan pelan, misalnya PMP (Pendidikan Moral Pancasila) mulai ditiadakan pada tibgkat SD, SMP dan SLTA, kemudian ditingkat perguruan tinggipun mata kuliah wajib Kewiraan juga dihapus.
Sehingga anak anak yang lahir pasca 1998 nyaris tidak ada belajar tentang Pancasila, UUD 1945. NKRI dan Bhineka Tunggal Ika serta sejarah bangsa Indonesia ini.
“Akibat tidak belajar hal tersebut, mereka tidak pernah merasakan nilai nilai kejuangan para pahlawan kita. Dan mereka punya kecenderungan hidup bebas dan tidak perlu ada aturan. Coba lihat betapa banyaknya kasus kasus kriminal saat ini yang penyebabnya adalah kurang melekatnya pelajaran hidup dengan panduan pancasila. Tawuran, narkoba dan LGBT berkembang pesat dan sebagai pelaku kriminal bahkan mereka tidak merasa malu ditengah masyarakat sekitar,” jelasnya lagi.
Erinaldi menawarkan beberapa solusi antara lain dengan menerapkan pelajaran dan pemahaman empat pilar itu sejak usia dini. “Kami sudah siapkan modul. Mudah mudahan bisa dipakai di Indonesia,” ungkap alumni PPRA Lemhanas angkatan 65/2020 itu.
Sementara itu Ketua DPD IKAL Provinsi Sumbar Prof DR Nasfrizal Carlo MSc menanggapi kekhawatiran Kepala Badan Kesbangpol mengatakan pihaknya juga merasakan hal yang sama, sehingga modul pemahaman empat pilar perlu disiapkan untuk pelajar SLTP dan SLTA.
Prof Nasrizal Carlo yang juga Guru besar di Fakultas Teknik Universitas Bung Hatta bahkan mengungkapkan bahwa kondisi kebangsaan bagi warga GenZ tersebut sudah sangat mengkhawatirkan.
Ia mengingatkan pemangku kepentingan harus serius melihat permasalahan ini. “Jangan sampai terjadi sesal kemudian jika anak bangsa ini kemudian cuek terhadap lingkungan, cuek terhadap bangsa dan tidak kagi merasakan kecintaan terhadap NKRI ini,” ujarnya.
Selain dihadiri Prof Nasfrizal Carlo selaku Ketua DPP DPD IKAL, peresmian Pemakaian Sekretariat DPD IKAL Sumbar juga hadir pada acara itu Sekretaris Kesbangpol Sumbar Adi Dharma. S.Sos. Dan beberapa Kabid dilingkungan Badan Kesbangpol, puluhan alumni Ikal Sumbar dan beberapa pengurus DPD IKAL Sumbar.
Peresmian itu ditandai dengan pembukaan selubung Papan Nama yang disaksikan puluhan undangan. Selain syukuran pemakaian Sekretariat DPD IKAL Sumatera Barat, juga dilakukan Penandatanganan Naskah Kerjasama antara Kepala Badan Kesbangpol Sumbar, Erinaldi dengan Ketua DPD IKAL Sumbar Prof Nasfrizal Carlo. (mardi)