Padang – Setelah puluhan tahun tak diperhatikan, akhirnya Pemerintah Kota Padang dibawah kepemimpinan Mahyeldi Ansharullah dan Emzalmi keruk sedimen drainase dan perbaiki trotoar di seantero daerah yang memiliki julukan Kota Bingkuang ini.
Program strategis di bawah Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang ini pun mendapat apresiasi dari masyarakat. Sebab disamping mengantisipasi banjir, juga dapat mempercantik tatanan Kota Padang.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Padang Fatriarman Noer didampingin Kabid Sumber Daya Air (SDA) Fadelan Citra Masta kepada Majalah Neo Fortrans membenarkan saluran drainase dan perbaikan trotoar sudah lama tak dikerjakan.
Sehingga tak heran, di ruas jalan utama sering terdapat air tergenang jika hujan deras menerpa Kota Padang. Disamping itu juga dengan banyaknya kerusakan trotoar di jalan utama, membuat pengguna jalan kurang nyaman.
Dikatakan Fatriarman, pengerukan sedimen dan perbaikan trotoar terakhir dikerjakan tahun 1987 lalu dibawah kepemimpinan Walikota Syahrul Ujud.”Memang perhatian pada drainase dahulunya sangat kurang, makanya sedimennya sudah tebal. Sekarang ini Pak Mahyeldi dan Pak Emzalmi fokuskan PU Padang untuk pengerukan sedimen, “ulasnya.
Sementara itu Kabid Sumber Daya Air (SDA) Dinas PU Kota Padang Fadel menambahkan, pengerjaan operasi dan pemeliharaan drainase inlet primer/sekunder dan trotoar sudah dimulai pada awal April lalu. Sementara itu dengan tenaga manual sudah mulai dilaksanakan awal Februari.
Pihaknya menargetkan pengerjaan trotoar dan drainase tahap pertama ini bakal diselesaikan sebelum bulan Ramadhan datang pada 10 titik. Yakni di pasar, sekolah, mesjid, puskesmas rumah sakit, dan gedung pusat pemerintahan. Namun pihaknya menargetkan 46 titik akan selesai dikerjakan pada 2017 ini.
“Periode April hingga Mei ini ada 10 titik kita kerjakan terlebih dahulu. Diantaranya di SMAN 2, SMKN 6, RS Bhayangkara, RS M Djamil, RS Yos Sudarso, SMK Dhuafa, SMPN 3, SMPN 4, serta Kantor Camat Padang Selatan, “rincinya.
Untuk pengerukan sedimen drainase, pekerja laksanakan pengerjaan di drainase primer Bandar Jati, Bandar Purus, Belakang Tangsi, Bandar Pepaya, Bandar Damar. Sementara untuk drainase sekunder adalah Danau Cimpago, Bandar Purus I – V, Drainase Mesjid Raya hingga Muara.
“Dari hasil penelitian ahli dari PSDA Sumbar dikatakan, masalah banjir di pusat Kota Padang ini hanya masalah sedimen saja. Jika sedimen dikeruk, permasalahan banjir dapat teratasi. Makanya coba kita keruk, sehingga harapan kita tak ada lagi banjir, “ungkap pria muda energik ini.