Guna mengakselerasi pembiayaan pada sektor pertanian Bank Nagari bersinergi dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Pemprov Sumbar dan Pemkab Tanahdatar segera mengkongkretkan Akselerasi, Sinergi dan Inklusi (AKSI) Pangan, di Kecamatan X Koto, Tanahdatar, melalui suatu konsep pendekatan pengembangan kegiatan ekonomi terpadu pada suatu kawasan yang diberi nama Nagari Elok Sejahtera (NES).
AKSI Pangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) ini sendiri, baru-baru ini diresmikan Menko Perekonomian dan Gubernur Sumbar H. Irwan Prayitno, di Lembah Harau, Kabupaten Limapuluh Kota, pada 24 Maret 2017 lalu.
Menurut Direktur Kredit & Syariah Bank Nagari, Hendri, Rabu (19/4), tindak lanjut dari peluncuran AKSI Pangan itu akan dijalankan melalui suatu konsep yang diusung dengan pendekatan pengembangan kegiatan ekonomi terpadu pada suatu kawasan yang akan diberi nama Nagari Elok Sejahtera (NES).
Hendri mengatakan, output (hasil) yang diharapkan dari aksi NES adalah ketahanan pangan, pengembangan ekonomi kreatif, pengembangan agro-ekowisata dan perluasan literasi keuangan.
Sementara, kata Hendri menambahkan, hasil akhir yang diharapkan adalah berujung kepada kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan.
“Langkah itu juga sebagai usaha mengembangkan usaha ekonomi kreatif dan agro-ekowisata,” katanya.
Lebih jauh tentang NES, katanya, NES merupakan suatu perwujudan peran Bank Nagari dalam mempercepat, memperluas dan meningkatkan akselerasi, sinergi dan inklusi keuangan pada kawasan yang dapat dijadikan unggulan.
Sementara nagari merupakan basis usaha mikro kecil, terutama yang berkaitan dengan aksi pangan, ekonomi kreatif dan agro-ekowisata.
“Sinergi Bank Nagari dengan Pemda, OJK, MBS-EC dan mitra usaha bank akan melakukan eksplorasi dan eksploitasi potensi ekonomi kawasan untuk kesejahteraan masyarakat dan peningkatan aktivitas perbankan,” jelas Hendri.
Output yang diharapkan dari aksi NES, katanya, yakni ketahanan pangan, pengembangan ekonomi kreatif, agro-ekowisata, serta perluasan literasi keuangan
“Hasil akhir yang diharapkan adalah berujung kepada kesejahteraan masyarakat dan ketahanan pangan,” jelas Hendri.
Untuk pilot project pertama, katanya, dipilih Kecamatan X Koto Kab. Tanah Datar dengan pertimbangan, kawasan itu merupakan salah satu sentra dan pengembangan tanaman organik, potensi agro wisata tanaman organik dengan landscape yang indah dan udara yang sejuk, mempunyai berbagai industri kecil dan kerajinan tangan sebagai ekonomi kreatif, kaya akan budaya dan khas keramahan Ranah Minang, kaya aneka makanan khas dan kuliner, serta ekonomi skala UMKM bergerak dinamis dan menyentuh sendi-sendi kehidupan masyarakat.
Dalam rangka peluncuran NES tersebut, maka pada Selasa (18/4) telah dilakukan pertemuan dan pembahasan yang diikuti Bupati Tanah Datar, Irdinansyah Tarmizi dan segenap perangkat Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, dengan Direktur Kredit & Syariah Bank Nagari dan Tim Kantor Pusat bertempat di Kantor Bank Nagari Cabang Batusangkar.
Dalam kesempatan itu Irdinansyah memberikan apresiasi kepada Bank Nagari atas rencana kegiatan tersebut dan menyambut baik dipilihnya Kecamatan X Koto Kabupaten Tanah Datar sebagai pilot project pertama NES.
Peluncuran Gerakan NES sendiri direncanakan pelaksanaannya pada Mei 2017 dan diharapkan akan dihadiri dan diresmikan oleh Ketua Dewan Komisioner OJK, Gubernur Sumbar, Bupati Tanah Datar, Kepala OJK Provinsi Sumbar, Direksi Bank Nagari dan pejabat dari instansi mitra terkait lainnya.
Pihak yang akan terlibat dalam mendukung acara diantaranya adalah OJK Provinsi Sumbar, Pemrov Sumbar, Pemkab Tanah Datar, Bank Nagari, Minang Kabau Business School-Entrepreneur Center (MBS-EC) dan mitra Bank Nagari seperti perusahaan asuransi/penjaminan.
“Sinergi ini nantinya akan mencoba mewujudkan skema rantai nilai dalam pengembangan usaha atau kegiatan yang berkaitan dengan aksi pangan, ekonomi kreatif dan agro-ekowisata.”
Banyak kegiatan yang akan dilakukan pada peluncuran NES dengan sasaran masyarakat semakin terakses dengan kegiatan yang berkaitan dengan edukasi dan literasi keuangan. Bupati mengharapkan kegiatan tersebut dipersiapkan dengan matang agar minat dan sambutan masyarakat sangat antusias dan output dari kegiatan dapat berjalan secara berkelanjutan. (Ridho)