PADANG -Ketua Persatuan Atlet Seluruh Indonesia (PASI) Sumbar S Budi Syukur Dt Bandaro Jambak SH mengungkapkan, belakangan tidak menarik lagi menjadi atlet berprestasi untuk mewakili Sumbar.
“Karena, belakangan ini menjadi atlet yang prestasi di Sumbar tidak dihargai sebagai mana layaknya lagi. Sementara, menjadi seorang atlet tersebut memakan proses dan waktu yang tidak singkat,” ujar Budi, Minggu (24/3 /2024).
Ia mengatakan, dalam mewujudkan prestasi itu memang tak segampang yang dibayangkan. Sebab, tak terbantahkan, untuk menggapai prestasi atlet tentu akan berkorban, waktu, tenaga dan materil. Bahkan, atlet bakal berdarah – darah, untuk mengapainya. Namun, coba pikir setelah mereka berprestasi, tidak ada kata – kata penghargaan maupun penghargaan secara materil.
Begitu juga dengan pelatih, pengurus cabang olahraga (Cabor), yang juga telah menghabiskan waktu, tenaga dan materil. Bagaimana, bisa atlet yang mereka urus bisa berprestasi dalam sebuah multi iven olahraga, untuk mengharumkan nama daerah yang mereka bela.
“Akan tetapi setelah mereka menghabiskan waktu, tenaga, pikiran dan finansial, tapi pengurus dan pelatih juga tak mendapatkan penghargaan,” ucap Budi.
Maka, jelas, Budi, tak heran sekarang para pengurus Cabor malas bicara soal olahraga di Sumbar ini. Selain, tidak menarik, pemerintah daerah agaknya juga tak peduli dengan olah raga ini. Buktikan, multi iven Porprov Sumbar yang seharus dihelat tahun 2023, gagal dilaksanakan.
“Selain itu, atlet PASI Sumbar yang telah berdarah darah mendulang medali di arena multi iven Porwil Sumatera XI 2023 di Pekanbaru Riau, secara lahirnya tentu berharap penghargaan berupa bonus. Akan tetapi hingga saat ini bonus tersebut belum ada bayangannya, “kata pelantun tembang jangan salah menilai ini.
Sedangkan, PASI Sumbar telah meloloskan 6 atletnya ke arena PON XXI di Sumut dan Aceh. Antara lain,
Edi Warman merincikan enam atlet lolos ke PON 2024 yakni Rafika Putra nomor lontar martil, Iqbal Saputra nomor Lari 10 ribu meter. Selanjutnya Gifty Virgio Reagusta, Lari 1.500 meter, Beni Ardinata maraton 42,195, km. Selain itu Erit Martahiret nomor lempar lembing dan Malik Ibrahi nomor lempar Cakram. (Naldi)