Padang- Rapat kerja tim pembahasan ranperda pemajuan kebudayaan daerah,cagar budaya dan permesiuman dan stakholder terkait yang dipimpin ketua pansus H.Hidayat didampingi anggota pansus Afrizal berlangsung diruang Banggar DPRD Sumbar,kamis(12/10/23).
Hadir pada rapat kerja tim pembahasan ranperda tersebut,beberapa suku yang diantaranya, India, Nias,NTT/Flores, Mentawai,Tapan Nuli Selatan, Warga Tinghoa(HTT), Kerinci.
Untuk itu salah seorang warga India,Fauzan mengatakan,Kami warga India tergabung dalam kelompok Mesjid Muhamadan yang berada dipasar Batipuh selalu mengadakan setiap tahunnya mengadakan serak gulo yang telah kami lakukan puluhan tahun lalu. Baru kami sekali dapat bantuan dari pemerintah,ujar fauzan.
“Kami berharap dengan adanya perda pemajuan kebudayaan daerah agar pemerintah daerah menganggarkan dana pembinaan,”ujar Fauzan.
Sementara itu yosep dari warga NTT/Flores yang berjumlah 56 orang yang tersebar di Sumatera Barat. Kami minta pembinaan dari pemerintah,ungkap Yosep
Sementara itu Dian dari perkumpulan warga Nias yang berada di kota padang mengatakan,untuk warganya yang berada dikota Padang ada 20 ribu jiwa, belum termasuk warga Nias yang berada di daerah lain seperti di Padang Pariaman kita perkirakan ada 30 ribu jiwa yang ada di Sumbar. Warga Nias selalu mengadakan acara kebudayaan diantaranya,Lompat batu dan tari. Sedangkan pakain dan Alat tarinya didatangkan dari Nias sendiri. Ini yang membuat kendala bagi kami,karna biayanya besar,ungkap Dian.
Untuk itu ketua pansus,Hidayat mengatakan kita di Minang Kabau ini berbudaya disipilin,berpakain yang baik,bertutur kata yang baik,sopan santun,bertingkah laku berkomunikasi dengan seumur berkomunikasi dengan orangtua,ujar Hidayat. (gulo)