Padang-Keluarnya putusan sela dari Pengadilan Negeri (PN) Padang terhadap gugatan yang dilakukan Deno Indra Firmansyah Cs lewat kantor Advocat Lamoboini dan Gio Vanni Saputra, terhadap beberapa pihak. Bukan berarti mereka diam saja. Sekarang, Deno Cs lakukan banding dan diterima oleh PN Padang.
“Kita sudah lakukan banding dan sudah diterima oleh Pengadilan Negeri Padang beberapa hari lalu,” jelas Kol TNI (Purn) Deno Indra Firmansyah, Senin (1/5/2023).
Deno yang juga mantan Kadispora kota Padang itu, menggugat enam pihak, KONI Pusat, Gubernur Sumbar, Dispora Sumbar, Ronny Pahlawan, Hamdanus dan TPP Balon KONI Sumbar. Dampak dari gugatan tersebut, tertundanya pencairan dana KONI Sumbar sebesar Rp 17 M.
Deno Cs melihat banyak kejanggalan dan kesalahan yang dilakukan Ketua KONI Sumbar terpilih Roni Pahlawan. Semuanya itu, bermula sejak dilakukan pendaftaran balon ketua KONI yang dilakukan TPP.” Tujuan kita hanya mencari kebenaran. Lain dari itu tidak ada,” ucapnya.
Bahkan Deno yang juga purnawiran TNI AD itu bertekad membongkar semua yang terjadi baru-baru ini. Dia merasa prihatin pelecehan yang dilakukan kepada gubernur Sumbar.” Saya sudah baca komentar mereka melecehkan gubernur Sumbar,” sebutnya.
Mantan Dandim itu, menceritakan kronologis bagaimana gubernur Mahyeldi “dikicuah” dengan munculnya SK KONI Sumbar. Sebenarnya gubernur tidak ingin campur tangan masalah KONI. Tapi karena dia punya tanggungjawab beliau datangilah Ketua KONI Pusat Marciano di Jakarta.
Pada pertemuan itu, gubernur minta Sekum KONI Sumbar agar dimasukan nama Syafrizal Adek. Sedangkan Sekum sebelumnya jadikan wakil ketua KONI. Kemudian, nama anaknya dan beberapa orang dari PKS dicoret serta ada empat orang pengacara juga dibuang.
“Tapi apa yang terjadi, mereka masukan nama orang lain sebagai Sekum KONI Sumbar. Sedangkan gubernur minta Syafrizal Adek. Inilah yang membuat gubernur kecewa,” jelas Deno.
Jadi wajar gubernur kecewa, karena keinginannya tidak direspon. Padahal dia selaku kepala daerah harusnya dihargailah.” Masyarakat olahraga Sumbar harus tau masalah sebenarnya. Saya akan buka semuanya termasuk ada beberapa surat yang tidak sampai ke KONI Pusat. Hanya menyenangkan hati gubernur saja,” ujar mantan Ketua Pelaksana PON Sumsel itu. (almadi)