Pasaman-Kegiatan Kuliah Kerja Nyata atau KKN Mahasiswa UNP Di Kabupaten Pasaman yang kemudian dalam rangka tugas KKN tersebut kehadiran mereka ditempatkan dibeberapa Kanagarian yang salah satunya Di Kanagarian Ganggo Mudiak.
Untuk Nagari Ganggo Mudiak ada 6 orang Mahasiswa yang melaksanakan tuagas KKN nya selama 40 hari sebanyak 6 orang. Salah satu rangkaian kegiatan KKN dari Mahasiswa UNP ini adalah kegiatan Bedah Buku Tentang Tuanku Imam Bonjol yang dikemas dalam “ Ota Sore Di Garis Nol Derajat “ Bertempat Di Cafe Zero Degress World, yang berlokasi Di Taman Equator dan Museum Tuanku Imam Bonjol.
Dalam kesempatan kegiatan Ota Sore ini, Aditiya Febriansyah menyampaikan, bahwa dalam kegiatan Ota Sore ini bertemakan Anak Muda, Buku dan Wisata yang intinya bagaimana Generasi Muda memiliki ruang dalam berkarya. Oleh Aditya juga disampaikan oleh kehadiran Mahasiswa UNP Di Nagari Ganggo Mudiak terdiri atas Dua orang Mahasiswa dari Fakultas Teknik yakni dari Teknik Informasi dan Teknik Sipil, Fakultas FMIPA dua orangMahasiswa dan satu orang dari Fakultas FIP dengan Dosen Pembimbing Desy Kurniati.
Kegiatan Ota Sore Di Garis Nol Derajat di Cafe Zero Degress yang dikemas oleh Aditya dan kawan kawan bersama Tokoh masyarakat Bonjol Arbi Tanjung yang sekaligus memandu kegiatan Ota Sore tersebut. Turut hadir dalam acara tersebut Camat Bonjol yang diwakili oleh Rafdinur Datuak Limo Koto dan Yusnimar, Ketua Bamus Ganggo Mudiak Hendrico yang diwskili oleh Ardiman dan juga dihadiri oleh Mahasiswa KKN dari UIN Imam Bonjol Padang.
Dalam acara Ota Sore ini sebagai pembicara Ardiman selaku yang mewakili Bamus Ganggo Mudiak ., Karfinal St. Rajo Mangkuto ketua Kelompok Darwis Alam Adventure Bonjol. Oleh Ardiman dalam pembicaraannya menyampaikan bahwa antara Buku dan Pariwisata sangat erat hubungannya, karena dari Buku Wisata bisa berkembang dan di sinilah Anak Muda bisa menunjukkan existensinya dan ruang yang dimilikinya yakni dengan menulis buku tentang Pariwisata.
Selain itu harus ada sinergitas antara Pok Darwis dengan Pustaka Nagari dan Anak anak muda. Kardinal Sutan Marajo dengan hal yang sama juga berharap peluang Anak Muda dengan menulis buku tentang wisata tentu sangat diharapkan, apa lagi anak muda dengan semangat dan kreatifitas serta agretifitas nya yang tinggi tentu mampu menjadi pelopor dalam pengembangan wisata, terutama wisata Pasaman yang saat ini tengah menuju Pasaman Destinasi Wisata Sumbar.
Dalam acara Ota Sore ini oleh Arbi Tanjung menyimpulkan ada ruang bagi anak-anak muda dalam pengembangan wisata terutama dengan menulis buku tentang wisata. Jjuga adanya penekan sinergitas dan integritas bagi segenap penggiat wisata.kepada para nara sumber Arbi Tanjung meminta bagaimana antara sosial dan finansial menjadi satu aplikasi.
Kemudian juga dimintakan tanggapan tentang pengetahuan anak muda Bonjol dan minimnya referensi beberapa penanya yang hadir dalam acara Ota Sore tersebut oleh Ketua Bumnag Nagari Tanjuang Beringin belum ada pembicaraan nilai ekonomis, sementara itu dari Ketua Kelompok KKN dari Mahasiswa UIN Iman Bonjol Padang, menyampaikan bahwa sepinya atau tidak berkembangnya sejarah Paderi Bonjol disebabkan kurang nya pengetahuan anak anak muda dan Referensi tentang Tuanku Imam Bonjol dan Perang Paderi.
Dilain pihak Zainal selaku pemilik Cafe Zero Degress Wold mengatakan salah satu tujuan berdirinya Cafe Zero Degress adalah untuk mendukung wisata Bonjol begitu juga dengan sejarah Paderi dan Tuanku Imam Bonjol , kami ingin dengan adanya Cape Zero Degress dengan menu khusus makanan Paderi dengan sajian lauk pauknya, semoga dengan berkembangnya Cafe Zero Degress ini akan mampu pula meningkatkan pengetahuan masyarakat akan menu khas masyarakat Bonjol dan pengetahuan tentang sejarah Paderi Alahan Panjang yang ada di kecamatan Bonjol ini dalam rangka pengembangan wisata Pasaman khususnya di Kecamatan Bonjol.( AMRI/INDAH )