Padang-Kekisruan dipengurusan Pertina Sumbar makin meruncing, sebelumnya Ketua Pertina Sumbar, Togi Tobing yang akan memecat Fajril Ale sebagai Sekumnya. Kini giliran Ale pula yang akan pecat Togi.
“ Kalau Togi melanggar AD/ART dan berbuat sewenang-wenang pada organisasi, dia bisa pula diberhentikan dari jabatan Ketua Pertina, berdasarkan rapat intern organisasi,” jelas Fajril Ale, Selasa (13/6/2021) pada jumpa pers.
Ancaman Togi yang ingin memecatnya, menurut Ale apa dasarnya. Sebab dia tidak pernah melakukan pelecehan dan melanggar AD/ART Pertina.”Kalau saya yang melanggar AD/ART tunjukan pasalnya dan ayatnya. Jadi apa tidak terbalik siapa yang melakukanya,”kata Ale.
Sebaliknnya Togi selaku Ketua Pertina yang melanggar melanggar AD/ART, karena dengan semena-mena menunjuk Effendi tanpa melalui keputusan rapat Pertina Sumbar untuk menetapkan sebagai pelatih.
“Selama ini saya juga banyak menahan diri dengan persoalan stempel Pertina yang selalu dipegang Togi P Tobing selaku Ketua Umum. Sedangkan, saya selaku Sekretaris Umum Pertina meminta untuk memegang tapi tidak pernah dihiraukan. Begitu juga dalam membuat surat menyurat selalu Togi P Tobing yang membuat. Padahal saya sudah sampaikan biar saya yang membuat nya nanti, Ketum tinggal koreksi dan tanda tangan. Tapi tetap Togi P Tobing tidak mau,” ucap Ale.
Menurut Ale, Togi P Tobing selaku Ketua Umum PERTINA Sumbar harus paham tata kelola oranganisasi dan tatanan pembinaan prestasi dan administrasi yang seharusnya stempel dan surat menyurat oranganisasi diserahkan ke Sekretaris Umum PERTINA Sumbar.”Jadi bukan semua kepada Ketua Umum dari administrasi sampai kepada keuangan, istilahnya ketua inyo sekretaris inyo dan bendahara inyo lo, emangnya PERTINA Sumbar ini perusahaan pribadinya yang bisa sekehendak hatinya,” sebutnya.
Jadi dalam organisasi sudah di atur dalam AD/ART, janganlah seorang Ketua Umum melihat hal ini berdasarkan suka atau tidak suka dan atau lebih parahnya untuk kepentingan Ketua Umum sendiri dalam hal ini semacam konspirasi antara Togi P Tobing dengan Effendi.
Meyangkut penetapan pelatih atas nama Effendi tentu ada dasarnya. Menurut Fajril Ale, sebagai Sekum PERTINA Sumbar dia telah membuat surat pernyataan ke KONI Sumbar melalui juru bayar KONI Sumbar untuk menunda pembayaran atau menangguhkan dulu sampai persoalan ini diselesaikan secara internal oranganisasi.
Perlu diketahui, Pertina Sumbar tidak pernah menggelar rapat oranganisasi untuk menentukan dan menetapkan Efendi sebagai pelatih pada PON XX-2021 Papua. Artinya, Effendi tidak pernah direkomendasikan oleh Pengprov PERTINA Sumatera Barat secara resmi untuk menjadi pelatih atlit persiapan menuju PON XX-2021 Papua.
Kemudian, jangankan sebagai pelatih melihat atlit tersebut saja latihan tidak pernah. Apakah wajarkah Effendi menerima yang bukan haknya. Sedangkan, dia adalah Wakil Ketua di Pengprov PERTINA Sumbar yang seharus menjadi contoh untuk insan tinju Sumatera Barat.
“Jadi janganlah kita mengambil yang bukan haknya sebagai pelatih, dimana hati nurani Effendi, orang yang melatih dia yang enak menerima yang bukan hanya,” ucap Ale.
Menurut Soleman Yalmaz yang selama ini melatih petinju Sumbar, dia sangat terkejut masuknya nama Effendi sebagai pelatih.”Saya heran juga, tanpa ada koordinasi masuk saja nama Efendi sebagai pelatih. Sejak kapan dia melatih tinju Sumbar, batang hidungnya saja tidak pernah tampak melihat atlet latihan,” kata nyong Ambon itu.
Soleman selama ini menangani petinju dibantu oleh pelatih fisik William, sedangkan nama William tidak pernah terdaftar sebagai tim pelatih PON Sumbar.”Sekarang masuk saja nama Effendi sebagai pelatih, “ katanya.
Rolla Nasution petinju yang disiapkan untuk PON XX Papua mengakui tidak kenal dengan nama pelatih Effendi. Karena memang tidak pernah melihat atlet latihan,” jadi saya tidak kenal dengan pelatih Effendi,” jelasnya. (almadi)