PADANG – Pasca lebaran Idul Fitri 1442 Hijriah, pasien IGD di Semen Padang Hospital (SPH) mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Hal itu diungkapkan Kepala Ruangan IGD SPH Ns. Welliza Fenisia, S. Kep saat menjelaskan tentang kondisi kunjungan pasien IGD di SPH.
Ia mengatakan, jika hari sebelumnya pengunjung pasien IGD berjumlah 40-50 perhari, namun pasca lebaran jumlah pasien meningkat hingga 60-70 orang setiap harinya.
“Kebanyakan pasien yang datang ke IGD memiliki berbagai keluhan seperti masalah jantung, stroke, kecelakaan hingga pasie suspect COVID dan COVID terkonfirmasi,” ujarya.
Selain itu Welliza mengungkapkan, keluhan pasien yang datang juga ada disebabkan kurangnya memperhatikan kesehatan selama lebaran seperti terjadinya ketidakstabilan gula darah, gangguan pencernaan, hipertensi, ISPA, batuk, flu dan pilek.
Menurutnya, selama lebaran memang sering terjadi lonjakan pasien dengan keluhan tersebut disebabkan terlalu menikmati suasana lebaran hingga lupa memperhatikan kesehatan tubuhnya.
Untuk setiap pengunjung di SPH, lanjutnya, selalu dilakukan screening dengan ketat oleh petugas dan petugas keamanan yang berjaga di pintu masuk gedung. Pada saat screening tersebut, akan ditanyakan bagaimana kondisi tubuhnya, rute perjalananan dan apakah ada kontak dengan pasien terkonfirmasi positif sebelumnya.
Di sisi lain, dijelaskannya juga, pasca lebaran pasien COVID yang ke IGD juga mengalami lonjakan. setidaknya, 50 persen dari pasien yang datang ke SPH memiliki gejala COVID atau yang terkonfirmasi virus tersebut. Welliza juga mengungkapkan, hal itu dipengaruhi oleh tidak beroperasinya puskesmas saat lebaran, sehingga pasien dengan suspect ringan yang biasanya dapat diarahkan ke puskesmas jadi diarahkan ke SPH.
“Selain itu, dua minggu sebelum lebaran juga disampaikan bahwa Sumbar kembali ditetapkan masuk sebagai zona orange. Jadi itu juga mempengaruhi dengan penambahan jumlah yang suspect atau yang terkonfirmasi setelah lebaran ini,” terangnya.
Ia berharap agar pasien tetap menerapkan protokol kesehatan dengan menggunakan masker dan menjaga jarak satu sama lain. “Jangan menganggap keluarga kita sehat, sehingga tidak menerapkan prokes dan tidak menggunakan masker. Karena kita tidak tahu apakah kita atau anggota keluarga kita membawa virus saat melakukan kunjungan atau silaturahmi saat lebaran. Jadi saya tak bosan mengingatkan untuk menerapkan prokes dengan ketat,” katanya.
Ia juga mengimbau, bagi pasien yang mengalami keluhan dan memiliki gejala COVID, silahkan datang ke SPH, jika gejalanya berat akan dilakukan pemeriksaan oleh petugas. Atau pasien juga dapat melapor ke puskesmas jika rasanya pergi ke rumah sakit terlalu jauh.
“Jangan sampai tidak melapor ke instansi terkait kalau rasanya ada gejala atau melakukan kontak erat dengan pasien terkonfirmasi agar menghindari lebih banyak kontak dengan orang lain di sekitar,” tuturnya.(almadi)