Padang – Berpenampilan sederhana dan mudah akrab dengan siapa saja, namun memiliki motivasi tinggi terhadap kemajuan sepakbola Indonesia khususnya Sumatera Barat. Itulah ciri khas anak muda Sumatera Barat Verry Mulyadi.
Cita-cita itu agaknya bakal menjadi kenyataan,pasalnya Ia dipercaya oleh voters untuk mengemban amanah menjadi Anggota Exco PSSI Pusat periode 2016-2021 pasca Kongres Luar Biasa PSSI beberapa waktu lalu di Jakarta. Verry berada di peringkat ke 11 dengan raihan 36 suara, suara terbanyak diperoleh Hidayat dari Jawa Timur dengan 70 suara.
Dengan duduknya pria yang juga pernah mengantarkan Semen Padang U-21 menjuarai ISL U-21 beberapa tahun lalu di jajaran Exco PSSI Pusat, tentu konsep program untuk memajukan sepakbola Indonesia melalui pembinaan berkesinambungan bakal mudah terwujud, karena seabrek program sudah ia persiapkan guna melangkah ke arah sana.
Dalam papapranya ketika bertemu dengan wartawan olahraga Sumbar di salah satu restoran ternama Kota Padang Sabtu (19/11), Verry Mulyadi mengaku duduk sebagai Exco PSSI Pusat bukan untuk mencari ketenaran, namun bagaimana obsesi untuk membangkitkan sepakbola Tanah Air bisa terwujud.
Program yang sudah dirancang oleh putra Indarung Kecamatan Lubuk Kilangan Kota Padang ini terfokus pada grassrot pemain. Karena banyak pemain yang memiliki potensi luar biasa, akan tetapi SDM pelatih di daerah kurang memadai.
Pihaknya berancana akan mendirikan kampung sepakbola di seluruh Indonesia, seperti kampung sepakbola di Tulehu. Disana akan dibina pelatih kampung untuk menambah ilmu kepelatihan, agar bisa ditularkan kepada pemain-pemain kampung.
Diakui atau tidak, bibit pemain sepakbola berbakat di Indonesia kebanyakan lahir dari kampung. Seperti Hendra Adi Bayaw, Rahel Tuassalamony, Boas Salossa, dan pemain yang punya nama besar lainnya.
Ia juga berencana akan memaksimalkan peran dari Pusat Pembinaan dan Latihan Pelajar (PPLP) se Indonesia, guna menggenjot pemain bertalenta. Karena dari PPLP itu juga tak terbantahkan pemain besar lahir, seperti Nilmaizar dan pemain lainnya.
“Nanti akan kita arahkan bagaimana PPLP di daerah bisa melakukan MoU dengan PSSI Pusat. Agar pembinaan lebih terarah. Kasihan kita alumni PPLP yang bagus-bagus setelah tamat dari PPLP tidak bisa melanjutkan keinginan mereka menjadi pemain sepakbola profesional.”ulasnya
Dirinya pun juga bakal menginstruksikan semua klub untuk mendirikan akademi sepakbola, maupun memaksimalkan peran masing-masing klub untuk mendirikan Tim U-21 maupun U-19, guna mematangkan pemain dengan pembinaan berjenjang.
“Ada tiga komponen dasar untuk mencetak pemain berkualitas. Pertama dari kampung sepakbola, kedua dari PPLP, serta ketiga dari akademi sepakbola masing-masing klub. Nah dari ketiga komponen itulah lahir pemain berkualitas dan profesional,”rincinya.
Selain memikirkan pembinaan pemain mulai dari dasar hingga menjadi pemain profesional, pihaknya juga memikirkan bagaimana Timnas Indonesia bisa berprestasi di ajang internasional.
Selama ini diketahui Timnas Indonesia sangat jarang berprestasi di tingkat Asean, tingkat Asia, maupun tingkatan lainnya.”Prestasi Timnas boleh dikatakan tidak ada, karena memang selama ini ada kesalahan dalam manajerial tim. Nah ini yang coba kita perbaiki kedepannya. Jika ingin Timnas yang kuat, grassrot pemain juga harus kuat,”tegasnya.
Ia sangat berterima kasih kepada voters yang sudah mempercayakan dirinya untuk duduk sebagai Exco PSSI Pusat. Kepercayaan yang sudah diberikan, tentu tak akan disia-siakan, karena berangkat dari niat tulus untuk benar-benar memajukan sepakbola Indonesia.