Padang – Kerangka Tim Pra PON Sepakbola Sumbar akhirnya terbentuk setelah jajaran pelatih yang dikepalai oleh Robby Mariandy merilis 24 nama pemain hasil seleksi gabungan yang dilakukan selama dua hari di salah satu lapangan sepakbola kawasan Kota Padang, Brandon, Lapai, Sabtu 11 Mei dan Minggu 12 Mei 2019.
Seleksi tahap III atau gabungan dari hasil seleksi tahap I pantauan turnamen antar kecamatan se-Sumatera Barat, Minangkabau Cup (MkC) II-2018/2019 dan tahap II pantauan Liga 3 Indonesia 2018 zona Sumbar plus PORPROV 2018 Sumbar yang mengakomodir lebih sekitar 100-an pemain kelahiran 1998 dan setelahnya sejak awal April lalu tuntas dengan menetapkan ke-24 nama terakhir, Senin (13/5/2019).
“Untuk sementara, kerangkanya 24 pemain ini. Pengamatan yang terbaik kita sewaktu seleksi gabungan dua hari kemaren. Melihat skill teknik individu pemain, visi bermain dan organisasi permainan mereka. Rata-rata kita utamakan utility player, minimal dua posisi,” terang Robby Mariandy, pelatih kepala Tim Pra PON, Senin malam.
Namun, 24 nama tersebut masih belum aman karena tim pelatih masih akan menerapkan pola promosi dan degradasi sebelum tampil di ajang PORWIL X Sumatera, November 2019 nanti di Bengkulu.
“Untuk pemain yang lainnya. Semua kembali ke tim masing-masing. Kami pasti tetap amati mereka. Karena sebentar lagi kompetisi Liga 3 Indonesia 2019 akan bergulir,” ujar Robby.
Robby menyampaikan sesuai rapat koordinasi tim pelatih dengan manajemen tim, ke-24 pemain bakal masuk mess pemain di Asrama Haji, kawasan Tabing, Padang mulai 28 Mei hingga 1 Juni.
Selama 5 hari itu, dirinya berharap seluruh pemain bisa membangun chemistry lebih dulu. Baik secara non teknis saling menyelami karakter masing-masing dan teknisnya dengan berlatih setiap sore. Tahap awal tersebut memang belum menyentuh hal-hal mendasar program persiapan tim. Mengingat situasi dalam menunaikan ibadah puasa Ramadhan 1440 Hijriyah.
“Dari tanggal 28 Mei hingga 1 Juni kita namakan Road To Training Center Tahap 1. Sebab manajemen sudah persiapakan agenda tampil di turnamen Jordus Cup, 7-14 Juni di Sungayang,” sebutnya.
“Targetnya tidak mengincar juara ataupun pemenang. Lebih kepada memperkenalkan tim Pra PON dengan publik sepakbola Sumbar,” ulas pelatih berlisensi B AFC itu.
Pasca Jordus Cup, Tim Pra PON akan menggeber TC Penuh. Dari hitung mundur sebelum PORWIL. Program intensif tersaji terutama “up grade” fisik, teknik dan taktikal tim.
“Kita lihat progress pemain, promosi dan degradasi, evaluasi. Try In dan Try Out. Semua terukur dan wajib kami ekspos kepada manajemen tim,” tukasnya.
Terpisah, Head Of Delegation, Tria Suprajeni menegaskan pasal teknis merupakan otoritas penuh jajaran pelatih. Tetapi selaku manajemen tim, dirinya wajib melaporkan perkembangan berkala program tim pelatih kepada Ketua PSSI Sumbar.
“Sinerginya sesuai Tupoksi masing-masing. Soal teknis kita tidak menyampuri kerja jajaran pelatih. Tapi memang kewenangan manajemen meminta laporan progress tim dan evaluasi. Ini juga berkala kita laporkan kepada Ketua Asprov PSSI Sumbar, sebagai lembaga yang menaungi kita,” jelas Om Ola, sapaan karibnya. (*)